
AKURAT.CO Salat duha adalah salat sunah yang meyakini bahwa dapat memudahkan rezeki siapa saja yang selalu mengerjakannya. Banyak umat Islam yang mengerjakan salat duha ini untuk dilancarkan hajat rezekinya oleh Allah SWT. Salat duha sendiri juga memiliki banyak manfaat-manfaat dalam melakukan kehidupan sehari-hari.
Di dalam hadis disebutkan, bahwa salat duha akan mendatangkan rezeki dan menolak untuk kemiskinan. Rasulullah SAW bersabda:
"Sholat dhuha itu mendatangkan rezeki dan menolak kemiskinan; tidak ada yang memelihara sholat kecuali hanya orang-orang yang bertaubat." (HR At-Tirmidzi)
baca juga:
Salat duha ini menjadi ibadah salat sunah yang sebagaimana walaupun sunah tetapi salat duha ini wajib dilakukan pada saat duha dan tidak boleh dilakukan pada waktu yang dilarang. Selain itu, salat duha merupakan ibadah yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi Muhammad SAW dan juga dianjurkan umat Islam untuk ikut melaksanakannya.
Dalam anjuran tersebut salah satunya berupa wasiat Rasulullah SAW kepada Abu Hurairah, dalam hadis riwayat Bukhari yang berbunyi:
“Rasulullah SAW kekasihku berwasiat padaku tiga hal, pertama puasa tiga hari setiap bulan, kedua dua rakaat dhuha (setiap hari), ketiga salat witir sebelum tidur.” (HR Bukhari).
Oleh karena itu salat duha merupakan salah satu amalan ibadah sunah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Sebagian umat Islam masih bertanya tentang salat duha.
Berapa lama dan sampai jam berapa salat duha itu harus dilakukan?
Waktu mulai salat duha
Dalam waktu pengerjaan salat duha ini sudah dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan melalui Ali ra yang berbunyi:
رَوَى عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي الضُّحَى سِرًّا فِي وَقَتَيْنِ، إِذَا أَشْرَقَتِ الشَّمْسُ وَارْتَفَعَتْ قَامَ وَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ - وَهُوَ أَوَّلُ لِوِرْدِ الثَّانِي مِنْ أَوْرَادِ النَّهَارِ كَما سَيَأْتِي - وَإِذَا البَسَطَتِ الشَّمْسُ وَكَانَتْ فِي رُبْعِ السَّمَاءِ مِنْ جَانِبِ الشَّرْقِ صَلَّى أَرْبَعًا.
Artinya: “Rasulullah SAW mengerjakan salat dhuha dengan total enam rakaat pada dua waktu: (pertama) ketika matahari terbit kira-kira telah lewat lima belas menit, Nabi mengerjakan salat dua rakaat (disebut sebagai salat isyraq); (kedua) ketika matahari bersinar penuh menghiasi kira-kira seperempat langit dan masih berada pada sisi timur, Nabi sholat empat rakaat." (HR. At- Tirmidzi, An-Nasa'i, dan Ibnu Majah).
Dari hadis di atas tersebut dapat dijelaskan bahwa waktu salat duha mulai dapat dikerjakan ketika matahari mulai naik setinggi satu tombak, kira-kira sudah 15 menit dan ketika matahari telah bersinar penuh sebanyak seperempat langit dari sisi timur. Sementara waktu berakhirnya pelaksanaan salat duha adalah ketika beranjak memasuki waktu zuhur.
Waktu Berakhir salat duha
Riwayat pertama datang dari Zaid bin Arqam r.a. yang mengisahkan bahwa ia melihat orang-orang melaksanakan salat duha pada waktu yang belum begitu siang. Kemudian ia berkata, "Ingatlah, sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa salat duha pada selain saat-saat seperti itu adalah lebih utama. Sebab, Rasulullah SAW pernah bersabda, 'salatnya orang-orang yang kembali kepada Allah adalah pada waktu anak-anak unta sudah bangun dari pembaringannya karena panasnya matahari yang telah menyengat." (HR Muslim).
Tidak hanya itu saja, terdapat dalam riwayat lainnya yang juga menjelaskan, dari Abu Darda' r.a. dan Abu Dzar r.a., sebagaimana tercatat dalam kitab Shahih al-Jami, mereka berdua mengisahkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Allah SWT berfirman, 'Wahai anak Adam, rukuklah (Salatlah) untuk-Ku empat rakaat dari awal siang, niscaya Aku akan mencukupimu pada akhir siangmu."
Berdasarkan keterangan hadis-hadis dapat disimpulkan bahwa, salat dhuha dapat dilaksanakan ketika matahari menampakkan sinarnya, yaitu berkisar antara pukul 07.00 WIB dan berakhir hingga menjelang pertengahan hari sekitar pukul 11.30 WIB." []