
AKURAT.CO World Health Organization (WHO) mendesak Guinea Khatulistiwa untuk membuka data mengenai kasus virus Marburg yang terjadi di negara tersebut. Wabah penyakit ini muncul lagi dan menjadi epidemi di Afrika.
WHP mengerahkan tim lanjutannya di distrik ayng terkena dmpak untuk melacak kontak, mengisolasi, dan memberikan perawatan medis kepada orang yang menunjukkan gejala penyakit tersebut. Upaya juga sedang dilakukan untuk meningkatkan tanggap darurat dengan cepat, dengan WHO mengerahkan pakar darurat kesehatan di bidang eidemiologi, manajmen kasus, pencegahan infeksi, laboratorium dan komunikasi risiko untuk mendukung upaya tanggap nasional dan mengamankan kolaborasi masyarakat dalam pengendalian wabah.
WHO juga memfasilitasi pengiriman tenda sarung tangan laboratorium untuk pengujian sampel serta satu kit viral haemorrhagic fever yang mencakup alat pelindung diri yang dapat digunakan oleh 500 petugas kesehatan.
baca juga:
Penyakit virus Marburg adalah penyakit yang sangat mematikan yang menyebabkan demam berdarah, dengan rasio kematian hingga 88 persen. Gejala yang disebabkan oleh virus ini dimulai secara tiba-tiba, dengan demam tinggi, sakit kepala parah, dan rasa tidak enak badan yang parah. Dikabarkan virus Marburg sangat menular.
Banyak pasien mengalami gejala hemoragik parah dalam waktu tujuh hari. Virus ini ditularkan ke manusia dari kelelawar buah dan menyebar di antara manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi, permukaan, dan bahan.
Belum ada vaksin dan obat khusus untuk penyakit ini. Namun, saat ini ada 2 vaksin yang memasuki uji klinis fase 1 yakni vaksin strain Sabin dan vaksin Janssen.