
AKURAT.CO, Anggota Komisi VIII DPR Fraksi PKS Bukhori Yusuf mengingatkan Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurrachman untuk menaati asas TNI sebagai garda terdepan mempertahankan negara.
"Saya meminta supaya masing-masing penyelenggaraan negara ini taat asas dan menghormati posisi serta kapasitas masing-masing. Kalau TNI kan udah jelas. Tugas TNI sebagai tentara nasional itu untuk menjadi garda terdepan pertahanan negara dan negara sekarang sedang mengalami satu ancaman serius, tidak hanya dari ancaman senjata, tapi justru ancaman non senjata yang lebih berbahaya," kata Yusuf di Jakarta, Jumat (17/9/2021).
Dia mengatakan, dalam konteks geopolitik, ke depan, konfrontasi militer tak selalu menjadi pilihan utama. Ketegangan justru ada dan dipicu oleh persaingan penguasaan ekonomi global dan kemampuan memengaruhi kebijakan politik sebuah negara.
baca juga:
Karenanya, Dudung diminta kembali ke Tupoksinya untuk pertahanan dan keamanan negara dari perkembangan geo politik.
"Karena ke depan, penguasaan ke depan ini tidak selalu dalam konteks teritorial. Tapi dalam konteks kebijakan, dalam konteks ekonomi dan juga setelah ekonomi dan kebijakan atau politik baru mereka akan masuk penguasaan teritorial dan itu akan menimbulkan ketegangan yang serius," ungkapnya.
Pernyataan Bukhori itu merupakan tanggapannya atas pernyataan Letjen Dudung Abdurrachman yang menyebut 'semua agama sama di mata Tuhan' dan 'tak perlu terlalu fanatik terhadap agama'. Bukhori lalu menyinggung Tupoksi Dudung sebagai petinggi militer negara.
"Jadi apa yang dikatakan Jenderal Dudung ini juga kontraproduktif," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman pada Senin (13/9/2021) meminta para prajuritnya untuk tidak fanatik berlebihan dalam beragama dan lebih bijak dalam menerima informasi yang beredar di media sosial.
"Bijaklah dalam bermain media sosial sesuai dengan aturan yang berlaku bagi prajurit. Hindari fanatik yang berlebihan terhadap suatu agama. Karena semua agama itu benar di mata Tuhan,” kata Jenderal Dudung seperti dilansir dari laman resmi Kostrad.[]