
AKURAT.CO, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta menegaskan tidak membuka gedung sekolah yang pernah dipakai untuk mengisolasi pasien Covid-19 pada uji coba pembelajaran tatap muka yang sedang diselenggarakan sekarang ini.
Uji coba belajar tatap muka kali ini dihelat di 85 sekolah yang tersebar diseluruh wilayah Jakarta. Uji coba itu berlangsung selama dua minggu terhitung sejak Rabu (7/4/2021).
"Tidak ada (sekolah bekas tempat isolasi ikut diuji coba)," kata Kepala Bidang SMP dan SMA Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Momon Sulaeman ketika dikonfirmasi Jumat (9/4/2021).
baca juga:
Kendati begitu, Momon menegaskan pihaknya tidak membuka sekolah bekas tempat isolasi itu bukan karena gedung tersebut pernah menjadi tempat penampungan pasien penyakit menular itu, melainkan mereka tidak lolos assessment untuk melakukan uji coba sekolah tatap muka.
Kata Momon semua sekolah di Jakarta diberikan kesempatan mengikuti seleksi untuk menggelar uji coba belajar mengajar di dalam kelas tetapi hanya 100 sekolah yang terpilih, setelah disaring lagi, 14 sekolah dinyatakan tidak lolos dan satu sekolah lain mengundurkan diri.
"Semua sekolah ikut assesment hanya yang memenuhi kriteria ada 100 sekolah. Yang lulus pelatihan hanya 85 sekolah," tuturnya
Kendati memastikan tidak ada gedung sekolah bekas tempat isolasi pasien corona yang dibuka pada uji coba kali ini, namun harus diakui kalau masih banyak orang tua yang tidak mengizinkan anaknya mengikuti kegiatan ini.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, hingga sekarang, hanya 20 persen orang tua wali murid dari 85 sekolah ini yang ini mengizinkan anaknya mengikuti uji coba belajar tatap muka. 80 persen dari mereka belum mengizinkan anaknya.
"Banyak orang tua yang belum memberi kesempatan anak-anak sekolah tatap muka langsung. Kurang lebih rangenya 20 sampai 30 persen (murid) yang mendapat persetujuan dari orang tua," kata Ariza.
Tinggalkan komentar
Untuk komentar, silahkan Login terlebih dahulu
0 Komentar