Tech

Twitter Sekarang Secara Otomatis Menanggapi Semua Email Pers dengan ‘Emoji Kotoran’

Twitter Sekarang Secara Otomatis Menanggapi Semua Email Pers dengan ‘Emoji Kotoran’
Twitter akhirnya kembali berkomunikasi dengan jurnalis, setelah berbulan-bulan diam sejak Elon Musk mengambil alih perusahaan. (Google Photo)

AKURAT.CO, Twitter akhirnya kembali berkomunikasi dengan jurnalis, setelah berbulan-bulan diam sejak Elon Musk mengambil alih perusahaan. Namun, jangan mengharapkan jawaban aktual atas pertanyaan media tentang PHK massal, penurunan pendapatan iklan, pemadaman, dan tuntutan hukum.

Sebaliknya, akun tersebut mengirimkan respons otomatis dari satu emoji kotoran (poop emoji), setelah Musk mengumumkan kebijakan baru tersebut pada Minggu pagi (19/3/23) melalui cuitan di akun Twitter pribadinya

[email protected] sekarang merespons secara otomatis dengan emoji kotoran,” kata Elon Musk.

baca juga:

Email yang dikirim oleh salah satu media yakni The Independent ke tim pers Twitter langsung menerima emoji kotoran sebagai balasannya. Musk yang sudah tidak memiliki tim pers di Tesla, memecat tim pers di Twitter selama pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran setelah dia membeli perusahaan itu dengan harga 44 miliar dolar AS pada Oktober lalu.

Melansir dari Insider, Senin (20/3/23), telah dilaporkan secara luas tak lama setelah Musk mengambil alih Twitter bahwa hampir seluruh departemen komunikasi termasuk di antara ribuan karyawan yang di-PHK. Perusahaan jarang, jika ada, menanggapi permintaan komentar dalam beberapa bulan sejak PHK dimulai.

Twitter memecat sekitar 50 persen dari 7.500 karyawannya setelah pengusaha kelahiran Afrika Selatan itu membeli perusahaan tersebut. Sekarang dia memiliki tenaga kerja sekitar 2.000 orang karena telah berusaha untuk memangkas biaya di perusahaan San Francisco.

Ini bukan pertama kalinya Musk secara terbuka menggunakan emoji tersebut. Juli lalu, Twitter mengutip postingan Musk, termasuk satu emoji kotoran tunggal sebagai bukti bahwa dia telah meremehkan perusahaan ketika dia mencoba menarik diri dari pembelian itu tetapi tidak berhasil.

Kepemilikan Twitter oleh Elon Musk sebagian besar telah ditentukan oleh PHK dan tindakan pemotongan biaya lainnya, dan perusahaan saat ini menjadi subjek dari beberapa tuntutan hukum atas cara pemotongan dilakukan, selain tuntutan hukum atas dugaan tagihan yang belum dibayar dari perusahaan konsultan dan pemilik Twitter.