Olahraga

Tunggu Hasil Penyelidikan Insiden Abu Dhabi, Hamilton Berpeluang Absen

Tunggu Hasil Penyelidikan Insiden Abu Dhabi, Hamilton Berpeluang Absen
Pembalap Red Bull, Max Verstappen, dan rival Mercedesnya, Lewis Hamilton, di Grand Prix Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Desember silam. (TWITTER/F1)

AKURAT.CO, Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, sepertinya bakal berada di posisi sulit untuk memutuskan apakah bakal turun di Formula One (F1) 2022. Situasi ini mesti dihadapi Hamilton yang dikabarkan masih menunggu hasil penyelidikan Federasi Otomobil Internasional (FIA) soal insiden Grand Prix Abu Dhabi 2021, Desember silam.

BBC mengabarkan bahwa FIA sudah menyusun jadwal proses penyelidikan insiden kebijakan “start ulang” GP Abu Dhabi 2021 oleh Direktur Balapan F1, Michael Masi. Kebijakan tersebut membuat pembalap Red Bull Max Verstappen menjadi juara dunia sementara Hamilton dominan di sepanjang balapan.

FIA akan melakukan pertemuan pertama untuk kasus ini pada 19 Januari. Hasil analisa akan diserahkan ke Komisi F1 pada Februari dan keputusan akhir akan diumumkan oleh Dewan Olahraga Otomotif Dunia di Bahrain pada 18 Maret mendatang.

baca juga:

Persoalannya, jika Hamilton mesti menunggu sampai 18 Maret untuk memutuskan keikutsertaannya di musim 2022, maka pembalap asal Inggris juara dunia tujuh kali tersebut sudah lewat batas pendaftaran. Pasalnya, F1 menetapkan batas akhir pendaftaran sebelum uji coba pramusim pertama pada 23-25 Februari.

FIA berharap hasil penyelidikan akan menjadi rekomendasi untuk menetapkan regulasi yang lebih baik di masa depan. Lembaga ini berencana melibatkan pembalap dalam pembicaraan soal regulasi ini.

“Hamilton akan punya peluang untuk mendiskusikan (masalah ini) dengan orang-orang yang memimpin prosesnya, karena bakal ada pertemuan dengan para pembalap,” kata juru bicara FIA.

Hamilton diketahui kehilangan kepercayaan terhadap FIA dan organisasi F1 karena kebijakan Masi di Abu Dhabi. Masi mengizinkan pembalap yang di-overlap yang berada di antara Verstappen dan Hamilton ketika pengulangan start boleh menyalip pembalap terdepan yang ketika itu adalah Hamilton.

Tanpa penghalang, Verstappen akhirnya menyalip Hamilton di lap terakhir dengan ban yang lebih segar karena sebelumnya masuk pit stop. Adapun bos Mercedes, Toto Wolff, mengatakan bahwa kebijakan tersebut telah merampok gelar juara dunia kedelapan Hamilton sekaligus menempatkan pembalapnya dalam keadaan tak berdaya.

Di sisi lain, insiden ini juga menempatkan Michael Masi dalam pengawasan. Hasil penyelidikan memungkinkan Masi kehilangan jabatannya.[]