Ekonomi

Tanggapi Kelangkaan Dan Lonjakan Harga, Mendag: Sekarang Beli MinyaKita Harus Pakai KTP

Tanggapi Kelangkaan Dan Lonjakan Harga, Mendag: Sekarang Beli MinyaKita Harus Pakai KTP
Mendag Zulhas menunjukkan minyak goreng kemasan sederhana di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/7/2022). (AKURAT.CO/Endra Prakoso)

AKURAT.CO Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan merespons kelangkaan minyak goreng besutan pemerintah yang diluncurkan tahun lalu, MinyaKita. Untuk membeli MinyaKita, diterapkan kebijakan bahwa pembeli harus menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP). 

"Sekarang beli (MinyaKita) pakai KTP. Jangan sampai orang beli itu memborong," kata pria yang disapa Zulhas tersebut, dikutip Minggu (5/2/2023). 

Menurutnya, pembeli boleh saja membeli MinyaKita sebanyak 5 kilogram, tetapi tidak boleh memborong MinyaKita untuk dijual kembali. Kebijakan tersebut sudah mulai diterapkan. 

baca juga:

Zulhas kembali mengingatkan para penjual minyak goreng agar jangan main-main menjual MinyaKita di atas harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp14.000 per liter karena ada pengawasan dari Satgas Pangan. 

"Harganya tidak boleh naik, kalau naik kena Satgas, nggak boleh lagi jualan," ujarnya. 

Di samping itu, untuk mencukupi kebutuhan minyak goreng di pasaran, pemerintah dan produsen telah sepakat untuk meningkatkan tambahan suplai minyak goreng kemasan dan curah sebanyak 450 ribu ton per bulan, dari sebelumnya 300 ribu ton per bulan. 

Upaya ini dilakukan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat jelang Puasa hingga Lebaran 2023.

MinyaKita mendadak langka di sejumlah daerah. Kalaupun ada, harga jual dari pedagang melonjak hingga Rp20.000 per liter.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 49 Tahun 2022, minyak goreng rakyat terdiri atas minyak curah dan MinyaKita yang diatur oleh pemerintah dengan HET sebesar Rp14.000 per liter. 

Harga minyak goreng pemerintah dengan merek MinyaKita sudah jauh melambung di atas Rp14.000 per liter, bahkan di beberapa daerah dijual di atas Rp20.000 per liter. Barangnya pun susah didapat alias langka. []