News

Tak Sadar Suaranya Tertangkap Mikrofon, Presiden Korsel Kepergok Umpat Parlemen AS

Tak Sadar Suaranya Tertangkap Mikrofon, Presiden Korsel Kepergok Umpat Parlemen AS
Umpatan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol diduga merujuk pada janji Presiden AS Joe Biden untuk menyumbang USD 6 miliar (Rp90 triliun), tetapi sumbangan ini memerlukan persetujuan Kongres. (CNN)

AKURAT.CO Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol kepergok mengumpat para anggota parlemen Amerika Serikat (AS) saat tak sadar suaranya tertangkap mikrofon. Umpatan itu diduga dilontarkannya setelah bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di sebuah konferensi Global Fund di New York pada Rabu (21/9).

Dalam video yang diriliis kanal televisi Korea Selatan 'MBC' di akun resmi YouTube-nya, Yoon terlihat berjalan menyusuri panggung setelah mengobrol dengan Biden. Ia kemudian menghampiri ajudannya dan berbicara.

"Biden akan sangat malu jika para bajingan di Majelis Nasional tak menyetujui [RUU] ini," ujarnya, dilansir dari CNN.

baca juga:

Global Fund merupakan organisasi internasional yang berusaha memberantas HIV, TBC, dan malaria di seluruh negara berkembang. Ucapan Yoon diduga merujuk pada janji Biden untuk menyumbang USD 6 miliar (Rp90 triliun), tetapi sumbangan ini memerlukan persetujuan Kongres.

Video YouTube tersebut telah dilihat lebih dari 4 juta kali sejak diunggah. Puluhan ribu warganet pun mengomentarinya.

Banyak warganet mencibir Yoon, sementara umpatan yang dilontarkannya menjadi istilah teratas di laman pencarian Naver.

Inilah skandal terbaru Yoon yang disebut oleh para kritikus sebagai langkah diplomatik yang salah. Ia tiba di New York pekan ini untuk menghadiri Majelis Umum PBB setelah menghadiri pemakaman Ratu Elizabeth II di London.

Saat berada di London, lawan Yoon menuduhnya tak hormat karena melewatkan kesempatan untuk melayat tempat persemayaman Ratu. Ia pun menyalahkan kemacetan lalu-lintas.

Bulan lalu, Yoon dikecam karena tak menemui Ketua DPR AS Nancy Pelosi saat wanita tersebut mengunjungi Korea Selatan dalam tur Asianya.

Menyikapi kesalahan kebijakan luar negeri terbarunya, tim Yoon telah bersikap defensif. Menurut seorang pejabat tinggi Kantor Kepresidenan Korea Selatan, umpatan itu adalah 'komentar pribadi', sehingga 'tak pantas' untuk dihubungkan dengan hasil diplomatik. Ia juga mengaku sangat menyesalkan Yoon dikritik di tengah jadwalnya yang padat demi kepentingan nasional.

"Tak ada alasan baginya untuk membicarakan AS di sini. Banyak orang tampaknya telah 'salah dengar' ucapannya," dalih Kim Eun-hye, sekretaris pers senior Yoon.

Di Seoul, Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo membahas masalah ini di sidang Majelis Nasional pada Kamis (22/9). Ia mengaku 'tak jelas' mendengar apa yang sebenarnya dikatakan Yoon.

"Saya rasa saya tak dapat menyimpulkan dengan jelas di sini soal ucapannya. Namun, tampaknya tak ada yang mendengar isinya dengan jelas," bela Han.

Namun, pernyataannya dilawan oleh anggota partai oposisi nasional.

"Bencana diplomatik terjadi berulang di bawah pemerintahan Yoon Suk-yeol. Ini karena ketidakmampuan diplomatik berulang dari Presiden," kritiknya.[]