AKURAT.CO, Gibran Rakabuming mengatakan bahwa Stadion Manahan yang sudah disiapkan untuk Piala Dunia U-20 tetap menggelar ajang internasional tahun ini. Walikota Solo, Jawa Tengah, itu menyebut bahwa perhelatan cadangan tersebut sebenarnya sudah disiapkan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
“Ketum PSSI menyiapkan plan B, plan C, insyallah bisa jalan. Ditunggu saja,” kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Kamis (30/3), sebagaimana dipetik dari Antara.
Menurut Gibran, event internasional yang belum disebutkannya secara rinci tersebut dilakukan agar renovasi Stadion Manahan tidak sia-sia. Sekaligus untuk memenuhi harapan publik atas peluang ekonomi yang sudah di depan mata dengan adanya Piala Dunia U-20.
baca juga:
“Insyaallah tahun ini. Apa yang dianggarkan kemarin, renovasi Stadion Manahan yang sudah kami jalankan tidak mubazir,” kata Gibran. “Kami cari event lain, (kehilangan potensi ekonomi) enggak usah dipermasalahkan.”
Tentang pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, Gibran berusaha untuk mengambil pelajaran. Walikota yang juga merupakan putra Presiden Joko Widodo tersebut sekarang memilih untuk berfokus terhadap klub Liga 1 yang bermarkas di kotanya, Persis Solo.
“Enggak apa-apa, dijadikan pelajaran. (Saat ini) kami fokus Persis saja ya, mainnya lagi bagus, kami dukung, kami dorong agar bisa main lagi di Manahan,” kata Gibran.
Stadion Manahan adalah satu dari enam stadion yang disiapkan sebagai arena Piala Dunia U-20 2023 yang sedianya digelar pada 20 Mei–11 Juni mendatang. Gibran juga sempat menyatakan bersedia menggelar undian Piala Dunia U-20 2023 yang semula dijadwalkan di Bali namun dibatalkan oleh FIFA.
FIFA sendiri telah membatalkan Piala Dunia U-20 2023 setelah presidennya, Gianni Infantino, bertemu dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, di Doha, Qatar, Rabu (29/3). FIFA beralasan pembatalan dilakukan karena situasi terkini yang terjadi di Indonesia.
Pembatalan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia tak terlepas dari sikap sejumlah politisi yang menolak kehadiran tim Israel. Diawali oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, yang tak hendak Bali bermain di provinsinya.[]
