Rahmah

Ini Tahapan Diturunkannya Al-Quran, Muslim Harus Tahu!

Ini Tahapan Diturunkannya Al-Quran, Muslim Harus Tahu!
ilustrasi proses turunnya Al-Quran (https://fgulen.com)

AKURAT.CO Bulan Ramadan merupakan bulan yang paling ditunggu kehadirannya oleh umat Islam. Karena pada bulan Ramadan banyak kemuliaan yang ada di dalamnya. Allah di bulan ini banyak memberikan rahmat, keberkahan, dan ampunan kepada hambaNya.

Selain puasa, ternyata kemuliaan bulan Ramadan didasarkan pada banyak peristiwa yang terjadi di dalamnya, salah satunya adalah diturunkannya Al-Quran.

Pada bulan Ramadan Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad, tepatnya pada 17 Ramadan. Dan, hal tersebut jugalah yang menjadi salah satu alasan mengapa umat Nabi Muhammad diwajibkan untuk berpuasa di bulan Ramadan. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Quran:

baca juga:

"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur." (QS Al-Baqarah: 185)

Perlu diketahui, Al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad tidak hanya dijadikan petunjuk bagi umat Islam. Namun, Al-Quran juga merupakan mukjizat terbesar yang dimiliki Nabi Muhammad. Al-Quran yang menjadi kitab umat Islam dan mukjizat tersebesar Nabi Muhammad, ternyata tidak serta merta diturunkan pada malam Lailatul Qadar di bulan Ramadan. Namun, proses penurunan Al-Quran melalui beberapa tahapan dalam proses penurunannya. Lantas apa saja tahapan penurunan Al-Quran?

Ini Tahapan Dari Proses Penurunan Al-Quran

Dilansir dari laman NU Online, Kamis (30/03/23) terdapat tiga tahapan dalam proses penurunan Al-Quran. Berikut ini tiga tahapan penurunan Al-Quran:

Tahap Pertama

Pada tahap pertama, Al-Quran secara keseluruhan diturunkan ke  Lauhul Mahfudz. Lauhul Mahfudz ini merupakan tempat Allah mencatat segala peristiwa yang terjadi di alam semesta. Baik itu peristiwa kecil maupun peristiwa besar semuanya tercatat di sana, termasuk daun yang jatuh pun tercatat di sana. Peristiwa diturunkannya Al-Quran ini berdasarkan penjelasan dalam Al-Quran surah Al-Buruj, yang disepakati para mufasir sebagai ayat yang menjelaskan turunnya Al-Quran ke Lauhul Mahfudz:

“Bahkan, (yang didustakan itu) Al-Quran yang mulia. yang (tersimpan) dalam (tempat) yang terjaga (Lauhulmahfuz).” (QS Al-Buruj: 21-22)

Tahap Kedua

Lanjutan dari tahap penurunan Al-Quran sebelumnya. Pada tahap kedua, kitab suci Al-Quran diturunkan dari Lauhul Mahfudz ke Baitul ‘Izzah pada bulan Ramadan dan bertepatan dengan malam Lailatul Qadar. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam penggalan surah Al-Baqarah ayat 185, yang disepakati para mufasir bahwa bulan Ramadan Al-Quran diturunkan secara utuh dari Lauhul Mahfudz ke Baitul ‘Izzah:

Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (QS Al-Baqarah: 185)

Hal ini juga ditegaskan dalam salah satu hadis Nabi:

“Al-Quran dipisahkan dari ad-Dzikr (Lauhul Mahfudz) lalu diletakkan di Baitul Izzah di langit dunia. Kemudian Jibril menyampaikannya kepada Nabi saw.” (HR. Hakim dalam al-Mustadrak)

Perlu diketahui, Baitul ‘Izzah adalah rumah yang letaknya berada di langit dunia. Baitul ‘izzah merupakan berita ghaib yang hanya bisa diketahui melalui Nabi Muhammad, sebagaimana penjelasan Syekh Az-Zarqani dalam kitab Manahil al-‘irfan.

Tahap Ketiga

Ini merupakan tahap terakhir dari penurunan Al-Quran. pada tahap ini, Al-Quran mulai diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril. Pada tahap ini, Al-Quran tidak diturunkan kepada Nabi Muhammad secara keseluruhan, namun diturunkan secara mutawatir atau berangsur-angsur, sesuai dengan konteks peristiwa yang terjadi kala itu. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surah Asy-Syu’ara:

“Ia (Al-Quran) dibawa turun oleh Ruhulamin (Jibril). (Diturunkan) ke dalam hatimu (Nabi Muhammad) agar engkau menjadi salah seorang pemberi peringatan.” (QS Asy-Syu’ara: 193-194)

Ternyata, tidak hanya Al-Quran saja yang diturunkan di bulan Ramadan. Namun, kitab-kitab terdahulu juga diturunkan di bulan Ramadan. Walaupun sama-sama diturunkan di bulan yang sama, proses penurunan Al-Quran berbeda dengan kitab-kitab lainnya. Jika Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad secara mutawatir atau berangsur-angsur, kitab-kitab terdahulu diturunkan sekaligus kepada Nabi penerimanya. Mengenai kitab terdahulu yang diturunkan di bulan Ramadan, Rasulullah bersabda:

“Shuhuf Ibrahim diturunkan pada malam pertama Ramadhan. Taurat diturunkan pada hari keenam Ramadhan. Injil diturunkan pada tanggal tiga belas Ramadhan. Zabur diturunkan pada tanggal delapan belas Ramadhan. Dan Al Qur'an diturunkan pada tanggal dua puluh empat Ramadhan.” (HR Ahmad)

Wallahu ‘Alam.[]