Bank Besar AS Kolaps, Begini Dampak Perbankan RI
Perhatian dunia kini tengah tersita dengan kabar kebangkrutan bank besar di Amerika Serikat. Lantas bagaimana bank terbesar bisa kolaps begitu saja?
Perhatian dunia kini tengah tersita dengan kabar kebangkrutan bank besar di Amerika Serikat. Lantas bagaimana bank terbesar bisa kolaps begitu saja?
Meski laju kenaikan terbilang melambat dengan bulan sebelumnya, kenaikan tersebut bisa dibilang sebagai pertanda ekonomi global belum aman dan terkendali.
The Fed dimungkinkan mempertahankan kenaikan suku bunga hingga pasar crypto khususnya Bitcoin menyentuh EMA 21 sebagai resistance-nya
Di penghujung tahun 2022 ini, dunia tengah dilanda ancaman resesi perekonomian global.
Setelah The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin, kini posisi dolar semakin menguat terhadap seluruh mata uang
Menurut Yayasan Nobel, Bernanke banyak berjasa dalam meningkatkan pemahaman masyarakat soal peran bank dalam perekonomian, terutama selama krisis moneter.
Sebagai kepala The Fed pada 2006-2014, Ben Bernanke memangkas suku bunga mendekati nol untuk mencegah terulangnya Depresi Hebat 1930an.
Meski resesi global diperkirakan terjadi pada 2023, mustahil memprediksi seberapa parah atau berapa lama akan berlangsung.
dini hari 22 September 2022 Bank Sentral AS atau The Federal Reserve System (The Fed) pun menaikkan suku bunga acuan yang cenderung kontraktif
Ajib Hamdani, dirinya melihat langkah kebijakan moneter yang diambil oleh pemerintah ini merupakan langkah untuk menekan laju inflasi yang terus merangsak naik.
Miliarder Crypto Sam Bankman-Fried, pendiri pertukaran crypto tingkat atas FTX, masih meyakini bahwa Bitcoin dan cryptocurrency lainnya akan mulai naik.
Saham-saham terkait kripto, seperti penambang dan pertukaran kripto mengalami penurunan harga dalam perdagangan. Selengkapnya klik di sini.
Sebagian negara mempertimbangkan untuk menaikan suku bunga acuannya agar bisa mengontrol inflasi mereka
Menkeu AS Janet Yellen tetap bersikeras menolak bahwa saat ini negaranya telah memasuki masa resesi. Menurutnya, upaya itu untuk menjinakkan inflasi.
The Federal Reserve atau Bank Sentral Amerika Serikat (AS) dini hari tadi kembali menaikan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin
Bostic telah menjadikan salah satu bank sentral dalam beberapa pekan terakhir yang menandakan dukungan untuk kenaikan suku bunga 75 basis poin kedua
total kredit konsumen meningkat sebesar $22,35 miliar namun terkecil sejak Januari, setelah naik sebesar $36,76 miliar yang direvisi turun pada bulan April
The Fed awal bulan ini menaikkan suku bunga sebesar tiga perempat poin persentase kenaikan suku bunga terbesar sejak 1994 ke kisaran 1,5 persen -1,75 persen
Saham teknologi China di Hong Kong (.HSTECH) melakukan rebound kuat, naik 2,8 persen
Setahun yang lalu, mayoritas berpikir bahwa tingkat suku bunga harus tetap mendekati nol hingga 2023