Masih Ingat Karna Wijaya? Kini Dijatuhi Sanksi Etik UGM Terkait Insiden Ade Armando
Karna Wijaya dikenai sanksi setelah terbukti melanggar kode etik lewat unggahannya di media sosial terkait peristiwa pengeroyokan Ade Armando.
Karna Wijaya dikenai sanksi setelah terbukti melanggar kode etik lewat unggahannya di media sosial terkait peristiwa pengeroyokan Ade Armando.
Polisi telah melimpahkan tersangka beserta barang bukti kasus pengeroyokan terhadap pegiat media sosial Ade Armando kepada Kejari Jakarta Pusat.
Ia pun menegaskan cuitan yang dibuat olehnya tidak bermaksud untuk menuding pegiat media sosial Ade Armando sebagai penistaan agama.
Eddy diperiksa selama kurang lebih tiga jam dengan dicecar sebanyak 14 pertanyaan yang berlangsung sejak pukul 09.30 WIB hingga 12.15 WIB.
Sudah satu bulan kasus pengeroyokan pegiat media sosial sekaligus dosen Universitas Indonesia Ade Armando belum menemui titik terang.
Namun kasus ini belum pada tahap P21.
Muannas juga dilaporkan dengan Pasal keterangan palsu
Pernyataan Muannas Alaidid yang tidak tegas menjelaskan status hukum Ade Armando menimbulkan kecurigaan
Zulpan mengaku pihaknya bijaksana memulihkan nama baik Abdul Manaf
Agar DPP PAN yakin bahwa Muannas benar-benar dikuasakan Ade Armando untuk membuat laporan polisi yang dimaksud.
Insiden pengeroyokan Ade Armando bukan sebagai korban tindak kekerasan
Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengatakan bahwa dirinya
Saleh menilai terdapat keanehan terhadap laporan Muannas.
Tim kuasa hukum Ade Armando masih mencari pelaku salah satu pelaku utama pengeroyokan terhadap kliennya saat aksi demo mahasiswa di depan Gedung DPR RI.
Laporan terhadap Eddy Soeparno itu teregister dengan nomor LP/B/1990/IV/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA, Tanggal 18 April 2022.
Karna berencana melaporkan balik Guntur Romli ke kepolisian.
Dosen UGM Karna Wijaya terancam dijatuhi sanksi apabila dirinya terbukti melanggar kode etik dalam unggahannya di media sosial
Brand kecantikan Mustika Ratu saat ini tengah menjadi sorotan banyak pengguna media Twitter.
Dosen FMIPA UGM Karna Wijaya berniat mempolisikan sejumlah pihak yang menggoreng unggahannya terkait Ade Armando di media sosial.
Eddy mengingatkan semua pihak untuk menjaga lisan, terlebih di bulan suci Ramadan.