Ekonomi

Stop Impor! Golkar: Segera Bikin Road Map Komoditas Pangan

Stop Impor! Golkar: Segera Bikin Road Map Komoditas Pangan
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo memberikan penjelasan usai pertemuan dengan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Senayan, Jakarta, Senin (10/10/2022). (Sopian)

AKURAT.CO Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai, tantangan penyediaan pangan dalam negeri makin berat di tengah terjadinya gejolak geopolitik dan dampak perubahan iklim.

Ketua MPR RI ini meminta pemerintah fokus melakukan substitusi pada sejumlah komoditas pangan yang selama ini dilakukan impor, guna menekan ketergantungan.

"Seperti mensubstitusi komoditas pangan gandum, gula berbasis tebu, hingga daging sapi dengan komoditas pangan yang banyak diproduksi dari dalam negeri," kata Bamsoet dalam keterangan persnya, Jumat (27/1/2023).

baca juga:

Waketum Depinas Soksi ini juga mendorong pemerintah, agar segera menyusun peta jalan (road map) dalam regulasi yang setara dengan peraturan pemerintah ataupun peraturan presiden.

"Jangan lupakan juga membuat strategi pembiayaan yang tepat dalam upaya substitusi sejumlah komoditas pangan impor tersebut," pinta Bamsoet.

"Pemerintah harus mengidentifikasi komoditas pangan yang tepat untuk terus diproduksi dan dikembangkan," sambungnya.

Tak sampai disitu, Bamsoet menegaskan, pemerintah juga harus menetapkan target produksi dan lokasi produksi komoditas pangan, sebagai salah satu upaya untuk mengendalikan inflasi dan menghadapi dampak dari krisis pangan dunia.

"Meminta pemerintah serius dalam mengendalikan penyusutan lahan pertanian, dan memetakan potensi lahan yang tepat untuk tiap komoditas pangan, agar ketersediaan pangan dalam negeri dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di Tanah Air," tegas Bamsoet.

Lebih lanjut, Bamsoet mendukung pemerintah untuk menyusun skema insentif bagi pelaku industri yang memanfaatkan bahan pangan lokal.

"Semua itu sebagai upaya untuk memacu tingkat komponen dan produksi komoditas pangan dalam negeri," tutup Bamsoet.[]