
AKURAT.CO UNESCO dalam keterangan resminya menyatakan kondisi ideal penduduk terhadap akses bahan bacaan adalah satu banding tiga. Artinya, satu orang mengakses 3 buku per tahun. Sedangkan, menurut kajian Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) 2021 yang dilakukan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) diketahui bahwa kondisi rasio ketersediaan buku dengan jumlah masyarakat Indonesia adalah satu buku dibaca oleh 90 orang.
Berdasarkan realitas tersebut, Duta Baca Indonesia (DBI) Gol A Gong mengatakan tanggung jawab meningkatkan kualitas literasi merupakan tugas bersama seluruh pihak, baik di satuan keluarga, sekolah, hingga masyarakat.
"Sebagai duta baca, saya tidak ingin ketinggalan peran memperbaiki kondisi literasi masyarakat, dan saya ingin memulainya dari hal sederhana seperti membaca dan menulis," ujar Gol A Gong pada kesempatan roadshow Duta Baca Indonesia di Desa Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa, (01/02/2022).
baca juga:
Gol A Gong menambahkan banyak yang tidak menyadari bahwa setiap individu memiliki potensi menjadi penulis. Padahal kita sudah sering membaca segala informasi ataupun pengetahuan yang diperlukan tapi kurang berani memulai untuk menuangkan ide dalam bentuk tulisan.
Jika saja ini disadari, bukan hal mustahil akan banyak terbit dan beredar buku-buku baru di masyarakat. Di sisi lain, tentu daerah akan diuntungkan sehingga mampu mengurangi disparitas rasio buku dengan penduduk.
"Kami, diantara sesama pegiat literasi akan terus bersinergi dan berkolaborasi menggali potensi dan mendorong siapapun yang ingin menjadi bagian dari sejarah peradaban lewat karya tulisnya, " tambah Gol A Gong.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Subkoordinator Substansi Pengkajian dan Penelitian Tingkat Kegemaran Membaca Masyarakat Perpustakaan Nasional, Suryadi, menjelaskan kehadiran Duta Baca Indonesia merupakan upaya serius Perpusnas menebar virus membaca dan literasi terutama literasi kepenulisan.
“Perpusnas berharap kolaborasi program penguatan budaya menulis yang dilakukan bersama duta baca dan pegiat literasi banyak menginspirasi masyarakat," terang Suryadi.
Roadshow DBI di edisi perdana 2022 juga ikut menghadirkan pegiat literasi Bambang Prakoso dan Yusron Aminullah serta mendapatkan dukungan penuh dari Dinas Perpustakaan Kabupaten Sidoarjo dan Jawa Timur ini.
Bahkan, di sela-sela kegiatan, Duta Baca Indonesia beserta Perpusnas, dinas perpustakaan Kab. Sidoarjo dan Jawa Timur serta warga Desa Tulangan berkesempatan mengenalkan ajungan tunai membaca (ATM). Cara ini dilakukan pihak desa agar masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke perpustakaan, mengingat di beberapa perpustakaan mandiri didapati kekurangan relawan.[]