Lifestyle

Setelah Menyelesaikan Rehabilitasi, Mantan Pengguna Narkoba Butuh Dukungan

Setelah Menyelesaikan Rehabilitasi, Mantan Pengguna Narkoba Butuh Dukungan
Penyanyi Ardhito Pramono sudah menyelesaikan masa rehabilitasi yang dijalaninya usai tertangkap atas kasus narkoba. (AKURAT.CO/Intan Widiasih)

AKURAT.CO Penyanyi Ardhito Pramono sudah menyelesaikan masa rehabilitasi yang dijalaninya usai tertangkap atas kasus narkoba. 

Dalam unggahan terbarunya, Ardhito meminta izin kepada para penggemarnya agar dapat kembali berkarya.

"Halo teman-teman, izinkan saya untuk kembali," tulis Ardhito dalam unggahannya, Jum'at (10/6).

baca juga:

Ia juga menuliskan permohonan maaf sudah terlibat dalam kasus narkoba yang banyak membuat orang-orang merasa kecewa.

"Maafkan kesalahan saya yang lalu. Mungkin sebagian banyak dari teman teman kecewa, melihat berita yang ada di awal tahun 2022 ini," tuturnya.

"Namun, saya sendiri sudah menjalani konsekuensi dari hal buruk yang saya lakukan," sambungnya.

Pria 27 tahun itu menjelaskan bahwa ia sudah menyelasaikan rehabilitasi yang dijalaninya selama 6 bulan.

"Saya sudah menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta Timur selama 6 bulan sesuai dengan hasil asesmen dari Badan Narkotika Nasional DKI Jakarta," jelasnya.

Untuk menutup unggahannya, Ardhito kembali menyampaikan permohonan maaf dan berharap dapat diizinkan kembali untuk berkarya.

"Sekali lagi, saya meminta maaf yang sebesar besarnya jika saya mengecewakan teman teman. Izinkan-lah saya kembali berkarya, kembali berjalan untuk menghibur teman teman semua," tutupnya.

Seperti diketahui, Ardhito Pramono dibekuk dikediamannya yang terletak di Kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. 

Dari penangkapan itu, polisi mengamankan sejumlah barang bukti yakni, 2 paket plastik klip ganja dengan berat brutto 4,80 gram, 1 bungkus kertas vapir 21 (dua puluh satu) butir pil Alprazolam (resep dokter), dan (satu) buah Iphone12 mini warna biru.

Kasus Narkoba yang menimpa penyanyi Ardhito Pramono dihentikan Polres Metro Jakarta Barat. Hal itu diungkapkan langsung oleh Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Ady Wibowo.

Menurutnya, berdasarkan hasil assessment, pemain Nanti Kita Cerita Tentang Hari itu hanya dianggap sebagai pengguna sehingga hanya disarankan menjalani rehabilitasi.

Mengirim korban penyalahgunaan narkoba ke lembaga rehabilitasi narkoba tentu saja menjadi salah satu pilihan terbaik. 

Akan tetapi, perlu diketahui bahwa potensi kembali menjadi korban penyalahguna sangat besar mencapai hingga 70% seteleh menyelesaikan proses rehabilitasi, dikutip dari laman Ashefa Griya Pusaka.

Lingkungan yang mendukung khususnya dari pihak keluarga begitu, menentukan pada proses pemulihan korban penyalahguna narkoba. 

Faktor tersebut dikarenakan, tak banyak dari para korban penyalahguna yang memiliki keinginan sembuh dari dirinya sendiri. 

Jika pihak keluarga atau lingkung sekitar sebatas memerintahkan berhenti dari memakai narkoba tetapi tak merealisasikannya berupa support positif, tentu dampaknya tak akan signifikan. 

Sugesti yang ditimbulkan karena narkoba, biasanya lebih dahsyat dibanding perintah untuk menyudahi menggunakan narkoba dari orang lain. 

Sementara itu, maraknya pandangan masyarakat selama ini yang menyebutkan jika para pengguna narkoba meski sekeras apa pun mereka berusaha pasti tak akan pulih sepenuhnya ikut mempengaruhi proses penanganan. 

Pengguna narkoba selalu diidentikkan dengan kekerasan, bertindak semaunya, suka mengganggu orang lain, sekaligus memiliki tabiat merusak. 

Stigma jelek yang menganggap korban penyalahguna adalah sampah masyarakat, ikut menghambat proses pemulihan para korban penyalahguna. 

Cap jelek itu yang akibatnya malah membuat bekas pengguna narkoba kembali terjerat perangkap barang haram itu.

Merasa sendiri, tidak memiliki teman dan dukungan akan mengakibatkan mantan pengguna itu kembali tenggelam dalam pengaruh narkotika. 

Stigma negatif tadi pun mengakibatkan para pengguna menjadi malu, sehingga tak mau untuk menjalani tahapan rehabilitasi narkoba. 

Sebab itulah, support dari keluarga dan lingkungan sekitar, adalah jalan keluar untuk mengembalikan keyakinan diri para pemakai narkoba yang ingin sembuh. Berkat tersedianya dukungan, maka dampak jangka panjangnya yaitu menurunnya jumlah korban penyalahguna sehingga akan terwujud Indonesia yang bebas narkoba, rakyat sehat dan makin produktif.