Lifestyle

Kenapa World Bipolar Day Harus Diperingati? Berikut Sejarah Dan Alasannya

Kenapa World Bipolar Day Harus Diperingati? Berikut Sejarah Dan Alasannya
Ilustrasi World Bipolar Day. (International Bipolar Foundation/IBPF)

AKURAT.CO Setiap tanggal 30 Maret dunia memperingati World Bipolar Day. Tujuan utama dari peringatan Hari Bipolar Sedunia ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya masalah kesehatan mental, salah satunya bipolar.

Apa Itu Gangguan Mental Bipolar?

Kenapa World Bipolar Day Harus Diperingati Berikut Sejarah Dan Alasannya - Foto 1
Ilustrasi gangguan bipolar (Unplash photo)

Dilansir dari Mental Health America, Kamis (30/3/2023), gangguan mental bipolar adalah gangguan otak yang menyebabkan perubahan suasana hati, energi dan kemampuan seseorang yang tidak biasa.

Gangguan mental ini bisa menyebabkan perubahan suasana hati yang dramatis dari terlalu tinggi dan/atau mudah tersinggung menjadi sedih dan putus asa lalu kembali lagi, sering kali dengan periode suasana hati yang normal di antaranya. Perubahan energi, perilaku dan perhatian yang parah adalah karakteristik dari bipolar.

baca juga:

Periode tertinggi dari bipolar disebut episode manik dan periode rendah disebut episode depresi. Gangguan bipolar yang tidak diobati dapat mengakibatkan pekerjaan atau prestasi sekolah yang buruk bahkan hubungan yang rusak.

Selain itu, gangguan bipolar secara dramatis dapat memengaruhi suasana hati dan menyebabkan episode depresi dan kegembiraan. Bipolar juga berpengaruh pada kesehatan, produktivitas dan hubungan seseorang.

Sejarah World Bipolar Day

Kenapa World Bipolar Day Harus Diperingati Berikut Sejarah Dan Alasannya - Foto 2
Poster World Bipolar Day (IBPF)

Melansir situs National Today, World Bipolar Days merupakan inisiatif dari International Society for Bipolar Disorders (ISBD) yang bekerja sama dengan International Bipolar Foundation (IBPF) dan Asian Network of Bipolar Disorders (ANBD). Diagnosis bipolar sudah ada sejak zaman Yunani kuno.

Penyebutan awal bipolar adalah gangguan mental yang ditemukan dalam literatur medis dari dokter Hippocrates atau disebut sebagai "bapak kedokteran." Dia mendokumentasikan temuannya pada dua suasana hati yang berlawanan yang dikenal sebagai depresi dan mania.

Pemahaman konseptual modern tentang gangguan bipolar terjadi pada abad ke-19. Deskripsi tentang gangguan bipolar dipresentasikan ke Académie de Médecine di Paris pada 1854 oleh ahli saraf Prancis Jules Baillarger dan psikiater Prancis Jean-Pierre Falret.

Istilah gangguan bipolar belum diciptakan sehingga Baillarger menyebut penyakit itu sebagai 'folie à double forme' yang berarti kegilaan dua bentuk. Sementara itu, Falret menyebutnya 'folie circulaire' yang berarti kegilaan melingkar.

Kemudian Yayasan Bipolar Internasional atau International Bipolar Foundation (IBF) didirikan pada tahun 1999. Yayasan tersebut meneliti gangguan bipolar dan membantu orang yang menderita penyakit tersebut.

Gangguan bipolar lebih umum daripada yang kita pikirkan. Bipolar dianggap sebagai perubahan suasana hati ekstrem yang tidak diperhatikan atau dianggap masalah temperamental, sementara orang yang terkena sebenarnya mengalami gelombang mania atau depresi.

Orang dengan penyakit mental ini menjalani kehidupan yang terganggu, karena gangguan tersebut berdampak pada kemampuan seseorang untuk hidup secara normal.

Mengapa kita harus memperingati memperingati World Bipolar Day? Berikut 7 alasan penting untuk memperingati World Bipolar Day.

Alasan Peringatan World Bipolar Day

Dilansir dari laman MHA, berikut beberapa aspek gangguan bipolar yang penting untuk dipahami, agar kamu bisa membantu melawan stigma sosial.

1. Gangguan bipolar mempengaruhi setiap aspek kehidupan

Mungkin sulit untuk sepenuhnya memahami dampak gangguan bipolar pada seseorang karena ini adalah penyakit yang tidak terlihat. Padahal gangguan bipolar pada seseorang dapat melumpuhkan, memengaruhi hubungan, pekerjaan, dan semua aspek kehidupan sehari-hari.

2. Gangguan bipolar memiliki banyak penyebab, mulai dari genetik hingga peristiwa kehidupan

Setelah penelitian  yang berlangsung hampir dua dekade, tim dari University of Michigan menemukan bahwa tidak ada satu pun perubahan genetik, peristiwa kehidupan, atau ketidakseimbangan kimiawi otak yang dapat menjadi akar penyebab dari gangguan bipolar. Sering kali, penyebab utama gangguan bipolar berawal dari kombinasi beberapa faktor biologis dan lingkungan yang dapat memicu gangguan bipolar.

3. Gangguan bipolar jarang muncul sendiri

Seolah-olah gangguan mood yang melibatkan depresi jangka panjang tidak cukup untuk diatasi, gangguan bipolar juga dapat disertai dengan kondisi fisik dan psikologis lain yang perlu dikhawatirkan. Ini termasuk gangguan metabolisme tubuh.

4. Gangguan bipolar setiap orang berbeda

Gangguan bipolar seperti sidik jari dan kepingan salju, tidak ada dua orang yang memiliki gejala yang sama persis dan setiap diagnosis orang dapat sangat bervariasi. Namun, ada dua jenis gangguan bipolar utama yaitu:

  • Bipolar I yang ditandai dengan satu atau lebih episode manik yang berlangsung setidaknya seminggu dan memerlukan rawat inap. 
  • Bipolar II, yang ditandai dengan episode yang lebih depresif.

5. Ada banyak selebritas yang hidup dengan gangguan bipolar

Selebriti  termasuk Demi Lovato, Richard Dryfuss, dan Mary Lambert menggunakan platform profil tinggi mereka untuk memerangi stigma gangguan bipolar. Demi Lovato secara khusus menjadi berita utama karena membawa CAST Foundation dalam Tur Tell Me You Love Me-nya. CAST adalah perpanjangan dari organisasi kesadaran kesehatan mental yang berbasis di Los Angeles yang menurut Demi membantunya tetap sadar selama enam tahun mengidap gangguan bipolar.

6. World Bipolar Day ada hubungannya dengan kreativitas

Tahukah kamu bahwa World Bipolar Day terjadi pada hari ulang tahun Vincent van Gogh? Van Gogh, yang dianggap sebagai salah satu seniman paling berpengaruh sepanjang masa, secara anumerta didiagnosis menderita gangguan bipolar. Wajah kreativitas terkenal lainnya adalah Carrie Fisher yang dikenal karena perannya sebagai Putri Leia dalam franchise Star Wars. Dia dianggap pahlawan karena memberontak melawan stigma kesehatan mental.

7. Gangguan bipolar mengancam jiwa 

Diperkirakan 1 dari 5 orang yang didiagnosis dengan gangguan bipolar meninggal karena bunuh diri. World Bipolar Day adalah kesempatan untuk menunjukkan kepada mereka yang hidup dengan tantangan sehari-hari dari kondisi ini bahwa mereka tidak sendiri, mereka mendapat dukunganmu, bahwa akan selalu ada harapan untuk terus melanjutkan hidup.

Hidup dengan gangguan bipolar mungkin tidak mudah, tetapi seperti yang pernah dikatakan van Gogh "Awalnya mungkin lebih sulit dari apa pun, tapi dengan teguh hati, semuanya akan baik-baik saja." Walaupun Van Gogh didiagnosis mengidap gangguan bipolar. Namun, hal tersebut tidak menghentikan kreativitas Van Gogh dalam dunia melukis.