
AKURAT.CO Pemerintah tengah gencar-gencarnya menggaungkan kendaraan listrik. Pengamat politik Rocky Gerung mengingatkan tren kendaraan listrik saat ini sebentar lagi akan ketinggalan zaman.
Dia menyinggung soal hasil sidang di Davos pada bulan lalu, bahwa siklus kendaraan listrik paling lama hanya bertahan antara 5 atau 10 tahun.
Selain itu, tren di negara lain juga menunjukkan penggunaan mobil listrik bukan lagi menjadi prioritas. Misalnya, anak muda di Eropa enggan menggunakan mobil listrik karena bahan bakarnya tetap berasal dari energi batu bara yang merusak lingkungan.
baca juga:
Kemudian di Jepang, negara Matahari Terbit ini diam-diam tengah mengembangkan mobil hidrogen yang benar-benar tidak menimbulkan polusi.
"Jadi, sebetulnya Indonesia masih tertinggal juga, hanya karena mau menggaungkan mobil listrik, padahal mobil listrik itu eranya sebentar lagi mau habis," kata dia, dikutip dari Youtube Forum News Network, Minggu (5/2/2023).
Menurut Rocky, kampanye penggunaan mobil listrik ini lebih kuat unsur politiknya alih-alih unsur lingkungannya. Sebab, pemasok baterai listrik dimiliki oleh sejumlah pihak tertentu.
"Kalau kita bicara tentang mobil listrik, apakah prinsip mobil listrik itu dihasilkan secara demokratis atau tidak? Kita tahu ini tidak secara demokratis karena ada monopoli suplai energi dan hal-hal lain," pungkas dia. []