Tech

Waspada! 10 Risiko Di Balik VPN Gratis, Rentan Pencurian Data

Waspada! 10 Risiko Di Balik VPN Gratis, Rentan Pencurian Data
Ilustrasi penggunaan VPN gratis. (Unsplash Photo)

AKURAT.CO Indonesia termasuk salah satu negara yang ketat terhadap pengamanan jaringan internet dan banyak website yang diblokir oleh pemerintah, sehingga banyak orang akhirnya menggunakan aplikasi VPN gratis untuk bisa mengakses website yang telah diblokir.

Istilah VPN mungkin sudah tidak asing lagi didengar. VPN (Virtual Private Network) adalah sebuah koneksi antar jaringan yang sifatnya pribadi namun dilakukan melalui jaringan publik serta memungkinkan pertukaran sumber daya secara tertutup. Dengan iming-iming jaringan private banyak orang diberbagai belahan dunia menggunakan VPN untuk keperluan berselancar di internet.

Meski dapat menutupi aktivitas browsing penggunanya, bahaya VPN ini tetap perlu diwaspadai karena berpotensi mengancam akses tertentu yang bersifat privasi.

baca juga:

Sekalipun kamu memilih VPN yang berbayar, tingkat keamanannya tidak menjamin 100 persen. Sebab ada kemungkinan pemilik server tersebut tetap mencari celah demi keuntungan pribadi semata.

Jika kamu tetap nekat untuk menggunakan VPN gratis, siap-siap untuk mengalami beberapa risiko berikut ini: 

Risiko Menggunakan VPN Gratis

Dilansir dari laman Kominfo Kota Bogor, berikut adalah risiko dan bahaya menggunakan VPN gratis maupun berbayar yang banyak merugikan.

1. Data pribadi rentan dicuri

Bahaya menggunakan VPN terlebih yang tanpa biaya rupanya membuat data-data pribadi pengguna rentan direkam oleh penyedia layanan VPN setiap kali melakukan aktivitas.

Buruknya lagi, banyak penyedia VPN tidak kredibel dan enggan bertanggung jawab setelah mencuri semua data-data pribadi pengguna. Informasi ini bisa saja dijual, dibajak (hack) atau dimanfaatkan untuk kejahatan.

2. Mengancam keamanan perangkat

Salah satu bahaya VPN gratis bisa mengancam keamanan dari perangkat. Meski, sebenarnya fungsi utama VPN adalah untuk melindungi akses internet pengguna dari risiko peretasan. Namun berdasarkan studi terbaru, justru banyak aplikasi VPN gratis yang sudah terinfeksi oleh malware.

Lantas apa akibatnya? Hadirnya malware tersebut ternyata berhubungan erat dengan iklan yang tampil pada aplikasi VPN gratis tersebut. Maka tidak heran, apabila kamu akan dihadapkan dengan munculnya iklan terus menerus ketika menggunakan VPN gratis.

Pasalnya, penyedia layanan VPN gratis mengandalkan iklan untuk mendapatkan pemasukan. Kehadiran iklan tersebut tidak sekadar mengganggu, bahkan iklan yang penyedia VPN gratis tampilkan juga bisa mengarahkan pengguna masuk ke situs-situs berbahaya yang di dalamnya berpotensi terdapat peretas.

3. Sarang penipuan

Sehubungan dengan informasi pribadi yang terekam pada VPN, kemungkinan besar bisa dimanfaatkan sebagai kejahatan cyber berupa penipuan. Nantinya, korban akan menganggapmu pelaku lantaran data yang dipakai menipu adalah milikmu.

Biasanya, di dalam ponsel terdapat data pribadi seperti alamat email, nomor ponsel, hingga informasi penting lainnya. Nah, kamu akan menerima tawaran yang merupakan penipuan dari pesan sms, WhatsApp atau email. Maka, perlu diwaspadai.

4. Rawan pembajakan

Bahaya menggunakan VPN untuk mengakses situs yang diblokir selanjutnya adalah rawan pembajakan. Saat memakai VPN, maka jalur lalu lintas internet sebanarnya kurang aman dan bisa dimanfaatkan oleh berbagai pihak. 

Risikonya adalah data transaksi, data media sosial, bahkan hingga pekerjaan sangat rentan mengalami pembajakan. 

Tentu ini sangat merugikan karena biasanya pembajakan akan merugikan nama baik kita, teman-teman. 

5. Penjualan data

Bahaya menggunakan VPN  gratis selanjutnya adalah risiko penjualan data secara ilegal. Tapi jika menggunakan versi berbayar, kamu gak perlu khawatir karena penyedia layanan memiliki aturan yang lebih ketat dibanding versi gratis.

Jadi jika menggunakan VPN gratis sebaiknya kamu berpikir ulang dengan risiko yang ditanggung. Terutama risiko pencurian data.

6. Lacak aktivitas online

 Studi VPNMentor melaporkan sebanyak 72 persen VPN gratis memasang tracker untuk melacak aktivitas pengguna dan kemungkinan dibagikan pada pihak ketiga.

Data-data tersebut dikumpulkan lalu diberikan ke pengiklan untuk memasang iklan tertarget kepada pengguna. Pasti ngebetein banget ya kalau sampai data atau pola kebiasaan kita dibagikan ke orang lain tanpa sepengetahuan pengguna.

7. Risiko serangan Man In the Middle

Risiko lain yang bisa kamu dapat jika menggunakan VPN gratis adalah terkena serangan Man In the Middle yakni suatu serangan terhadap sistem komputer yang saling berkomunikasi satu sama lain.

Ini merupakan salah satu metode serangan hacker yang mematikan. Pasalnya pola ini membuat hacker berada di tengah jalur komunikasi. Terlebih untuk membaca, membajak, dan mencuri data atau bahkan menyisipkannya dengan malware.

8. Koneksi internet melemah

Bahaya menggunakan VPN khususnya yang gratis adalah dapat membuat koneksi internet menjadi lambat. Dengan kata lain, penerapannya justru dapat mengganggu aktivitas ponsel.

Perlu diketahui bahwa akses VPN bekerja dengan cara menambah jalur lalu lintas data baru agar dapat mengakses berbagai situs yang aksesnya diblokir.

Nah, semakin banyak jalur lalu lintas data yang dibuka, maka akan semakin lambat pula ponselmu untuk mengakses situs-situs yang kamu tuju itu.

9. Penyadapan data perbankan

Lemahnya sistem keamanan ketika menggunakan VPN membuat data perbankan milikmu sangat rentan untuk disadap, dicuri, dan disalahgunakan oleh orang lain.

Terbukti sudah sering terjadi kasus pembobolan yang diakibatkan oleh penggunaan VPN gratis. Untuk itu, hindari penggunaanya demi keamanan data perbankan mu.

10. Profiling data pengguna

Profiling merupakan aktivitas yang bisa memantau pengguna internet, sehingga pihak ketiga bisa membuat peta kebiasaan profil kamu untuk melakukan tindakan penyalahgunaan.

Jika kamu menggunakan (VPN) dalam jangka waktu lama, makan profil mu bisa diketahui secara detail oleh pemiliki server. Misal pengguna VPN akan ketahuan menyukai otomotif, pilihan politik seperti apa, dan data tersebut bisa disalahgunakan, misal untuk pinjaman online atau menipu.

Hasil studi lain menunjukkan bahwa 72 persen aplikasi VPN mempunyai pelacak pihak ketiga di dalam sistemnya.

Itulah deretan bahaya dan risiko menggunakan aplikasi VPN gratisan. Sebaiknya pikirkan ulang jika kamu ingin menggunakan aplikasi VPN.