
AKURAT.CO, Dilansir dari sejumlah prospektus yang dirilis pada hari Selasa (15/3) lalu, Grup GoTo berencana untuk meneruskan Penawaran Publik dengan total pendapatan dana mencapai Rp18 triliun.
Perusahaan yang baru saja dibentuk pada tahun lalu dari hasil gabungan Gojek dan Tokopedia ini memiliki target untuk menjual 52 miliar saham Series A dengan nilai Rp316 hingga Rp346 per lembar. Dengan nilai tersebut, perusahaan gabungan ini akan memiliki valuasi mencapai USD 28,8 miliar.
“Petumbuhan kami akan lebih besar dan lebih cepat, terutama karena Indonesia akan memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan kami juga masih memiliki jangkauan yang lebih luas,” jelas Andre Soelistyo, CEO Grup GoTo.
baca juga:
Penawaan publik yang dilakukan oleh GoTo dilakukan ketika pasar global sedang jatuh dan bahkan sejumlah perusahaan yang berencana akan IPO telah melakukan penundaan karena volatilitas yang disebabkan oleh situasi geopolitik. Jakarta Composite Index diketahui telah naik mencapai 2,4 persen setelah Rusia melakukan invasi ke Ukraina bulan lalu. Sedangkan di saat yang bersamaan MSCI Asia PAcific Index juga telah turun 10,2 persen. Selain konflik di Eropa, gelombang baru dari kasus Covid di China juga membuat nilai saham terus menurun dalam beberapa hari terakhir.
Sebelumnya, Bukalapak juga telah melakukan IPO tahun lalu berhasil meraup dana mencapai USD 1,5 miliar yang membuatnya menjadi perusahaan dengan nilai IPO terbesar di Indonesia. Meski begitu, nilai saham perusahaan ini terus mengalami penurunan hingga dua pertiga nilai sahamnya sejak bulan Juli 2021 lalu.
Hingga September 2021 lalu, GoTo diketahui telah memiliki lebih dari 55 juta pengguna aktif, 14 juta UMKM dan 2,5 juta mitra. Sedangkan tahun lalu, GoTo melaporkan pendapatan mencapai Rp15,1 triliun. Namun hingga kini, perusahaan ini belum mendapatkan keuntungan.
Sebelumnya, GoTo telah mendapatkan dana hingga USD 1,3 miliar sebagai pendanaan pra-IPO dari Google dan Tencent pada November 2021 lalu. Selain itu, GoTo juga menyatakan bahwa pihaknya mempertimbangkan untuk melakukan IPO di pasar saham lain seperti di Amerika Serikat. []