
AKURAT.CO, Bukalapak hingga kini telah menjadi salah satu e-commerce berstatus unicorn di Indonesia. Setelah pendirinya, Ahmad Zaky, melepas kursi kepemimpinannya kepada Rachmat Kaimuddin pada 2019 lalu, kini CEO tersebut juga telah beralih pimpinan.
Setelah keluar dari kepemimpinan Bukalapak pada Desember 2021 lalu, kini, Rachmat mendapatkan tugas baru di pemerintahan.
Dilansir dari berbagai sumber, AKURAT.CO mengumpulkan sejumalh fakta penting terkait Rachmat Kaimuddin.
baca juga:
1. Satu sekolah dengan AHY
Rachmat Kaimuddin menyelesaikan sekolah menengahnya di SMA Taruna Nusantara angkatan 1997. Ternyata, ia berada di angkatan yang sama dengan sosok putra dari presiden ke-6 RI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Selama bersekolah, Rachmat dikenal sebagai sosok yang cemerlang. Bahkan, ia pernah mewakili sekolahnya untuk berlaga di Olimpiade Kimia Internasional di Vancouver, Kanada.
2. Bekerja di perusahaan elektronik di AS
Setelah lulus dari salah satu universitas ternama dunia, Massachusetts Institute of Technology, Boston, Amerika Serikat (AS), Rachmat bekerja sebagai seorang insinyur desain perangkat keras selama satu tahun di Teradyne Inc, AS. Perusahaan tersebut merupakan salah satu perusahaan pengetesan perangkat keras dengan klien mulai dari Samsung hingga Intel.
Namun, pekerjaan tersebut hanya diembannya selama dua tahun hingga akhirnya ia kembali ke Indonesia pada 2003 silam.
3. Kuliah sambil bekerja
Setelah berada di Indoensia, pria kelahiran 15 April 1979 ini menjadi senior associate di Boston Consulting Group untuk kawasan Asia Tenggara hingga akhirnya ia juga memutuskan kuliah di Stanford Graduate School of Business dan menyabet gelar MBA di bidang administrasi bisnis pada 2008 silam. Sempat magang di World Bank Jakarta, Rachmat akhirnya bekerja di PT Cardig Air Services Indonesia hingga tahun 2011.
4. Bosowa Group hingga PT Toba Bara Sejahtera
Rachmat memiliki sejumlah jabatan ketika bekerja. Pada tahun 2012, ia bekerja sebagai Group CFO PT Amstelco Indonesia Tbk dan Penasihat Dewan Direksi PT Toba Bara Sejahtera Tbk. Setelahnya, ia menjadi Wakil Presiden Baring Private Equite Asia selama dua tahun hingga bergabung dengan perusahaan Bosowa Group dari tahun 2014 hingga 2018 silam. Pria berusia 42 tahun ini berposisi sebagai Direktur PT Bosowa Corporindo.
5. Bank Bukopin
Ketika menjabat di Bosowa, Rachmat juga menjabat sebagai Komisaris Bank Bukopin dan Managing Director PT Semen Bosowa Maros. Jabatannya di Bank Bukopin selama empat tahun dianggap berhasil hingga ia dipromosikan sebagai Direktur Keuangan dan Perencanaan.
Salah satu gebrakan utamanya adalah ketika Bank Bukopin melakukan fundraising hingga Rp1,5 triliun dan berhasil menarik minat Bank Asal Korea Selatan KB Kookmin. Bahkan, pada tahun 2019 silam, Bank Bukopin mendapatkan dana senilai Rp1,3 triliun dari KB Kookmin.
6. CEO Bukalapak
Keberhasilan Rachmat Kaimuddin di Bank Bukopin membuat kariernya semakin melesat. Tidak hanya mampu menarik Bank Korea Selatan, gebrakannya juga mampu membuat bank tersebut memberikan sekuritisasi aset yang belum pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia.
Setelah tiga tahun di Bank Bukopin, akhirnya ia ditunjuk oleh Achmad Zaky untuk meneruskan kepemimpinannya di Bukalapak. Secara resmi, Rachmat menjabat sebagai CEO Bukalapak sejak Januari 2021 silam.
7. Gabung Menko Marves
Perjalanan Rachmat di Bukalapak ternyata tidak lama. Pada Desember 2021 lalu, ia memutuskan mundur dari CEO Bukalapak. Kini, ia resmi menjadi bagian dari Kementerian Koordiantor Kemaritiman dan Investasi yang saat ini dipimpin oleh Luhut Binsar Pandjaitan.
Rachmat didapuk sebagai Penasihat Khusus secara langsung kepada Luhut. Selain itu, Rachmat juga akan menjadi Penasihat Khusus pada Bidang Teknologi dan Keberlanjutkan.
Rachmat Kaimuddin diketahui sebagai salah satu sosok yang memiliki pengalaman begitu panjang di dunia investasi Tanah Air. Terbaru, ia berhasil membawa Bukalapak menjadi unicorn pertama yang berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia. []