News

Reshuffle Kabinet Antara Rabu Pon Atau April Mop

Reshuffle Kabinet Antara Rabu Pon Atau April Mop
Presiden Joko Widodo (Biro Pers Sekretariat Presiden)

AKURAT.CO Perombakan kabinet (reshuffle) yang bakal dilakukan Presiden Jokowi pada hari ini masih menjadi teka-teki.

Jokowi tidak menampik bakal melakukan reshuffle, namun tak memberi penegasan bakal menggunakan hak prerogatifnya pada Rabu Pon pekan ini, mengikuti kalender Jawa yang kerap dilakukannya ketika mengumumkan pergantian menteri.

Apakah Rabu Pon yang jatuh pada 1 Februari bakal berujung April Mop?

baca juga:

Presiden Jokowi selepas menghadiri acara HUT ke-8 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Jakarta Theater, Selasa (31/1/2023) malam, membenarkan bakal melakukan reshuffle. Dia menekankan pula adanya faktor politik dalam mengganti anggota kabinet.

“Tapi (faktor politik) itu bukan yang utama," kata Kepala Negara kepada wartawan.

Jokowi tidak memberi penegasan ketika disinggung kembali kepastian adanya reshuffle. Dia meminta wartawan untuk menunggu perkembangan apakah kabinet bakal diisi oleh wajah baru pada Rabu Pon ini.

Eks Wali Kota Solo dan Gubernur DKI itu mengakui pula agenda kunjungan kerja ke Bali pada petang nanti. Namun lagi-lagi dirinya enggan memberi penegasan soal perombakan kabinet bertepatan pada Rabu Pon.

“Besok sore saya ke Bali. Pagi siang masih di Jakarta dan besok itu Rabu Pon. Kamisnya, Kamis Wage kalau enggak salah," selorohnya, sambil meminta wartawan untuk menunggu situasi yang bakal terjadi.

Jokowi diketahui sempat mengadakan rapat terbatas (ratas) dengan sejumlah menteri membahas isu strategis. Hanya menteri dari Partai Nasdem yang tidak hadir. Situasi ini turut menguatkan kecurigaan hubungan Presiden Jokowi dengan Nasdem semakin berjarak hingga berujung pada didepaknya menteri dari partai besutan Surya Paloh itu.

Ada dua kader Nasdem di kabinet Jokowi-Maruf Amin yakni Menteri Kehutanan Siti Nurbaya dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Jokowi beralasan Siti tidak menghadiri ratas lantaran sedang keluar kota sehingga diwakili wamen. Sedangkan Syahrul tidak dilibatkan karena ratas membahas operasional beras di lapangan.

Pengamat politik Hendri Satrio menilai reshuffle merupakan keniscayaan. Alasannya, Jokowi ingin memastikan program-program yang telah dicanangkan pada periode kedua pemerintahannya dapat terlaksana. Artinya evaluasi kinerja menjadi penting untuk memastikan seluruh program berjalan lancar.

“Ibarat pertandingan sepak bola, gol-gol cantik itu terjadi pada babak injury time. Dan biasanya yang mencetak gol itu pemain pengganti,” kata Hendri, kepada Akurat.co, menganalogi..

Kendati demikian, sosok yang akrab disapa Hendsat ini mengingatkan, apabila menteri yang diganti hanya mereka yang berasal dari NasDem maka jangan salahkan publik menilai reshuffle kental muatan politis dibanding pertimbangan kinerja. Akan terdapat konsekuensi atas langkah tersebut, tak sebatas memanasnya hubungan Jokowi dengan Nasdem tetapi melambungkan Anies Baswedan sebagai kandidat capres yang sudah memiliki tiket untuk maju pada Pilpres 2024.

“Pastinya orang akan menyangka kalau Nasdem yang disingkirkan semua gara-gara Anies Baswedan,” tuturnya.

Hendsat menduga apabila reshuffle dilakukan terbuka kemungkinan ada figur lain dari partai selain Nasdem yang turut didepak. Bisa pula menteri dari kalangan profesional. Malahan reshuffle bisa jadi hanya mengisi kursi posisi wamen yang kosong. Apakah Rabu Pon berpeluang menjadi April Mop, hanya sebatas lelucon awal tahun? Kenapa tidak? []