News

Relawan Ganjar Mulai Rontok, Sinyal Dukungan Melemah?

Relawan Ganjar Mulai Rontok, Sinyal Dukungan Melemah?
Ketua Umum Relawan Jokowi Mania, Emmanoel Ebenezer, melakukan pelaporan terhadap peserta aksi di depan gedung Bawaslu, di Polda Metro Jaya, Sabtu (11/5/2019). (AKURAT.CO/Faqih Fhaturrahman)

AKURAT.CO Tak dinyana relawan pendukung Ganjar Pranowo sebagai capres pada Pilpres 2024 mulai rontok. Salah satu elemen relawan Ganjar yang militan sejak 2021 yakni, Jokowi Mania (Joman) menyatakan menarik dukungan dan secara resmi bakal mengumumkan kepada publik pada Kamis (9/2/2022).

Langkah menarik dukungan mengagetkan mengingat Pilpres 2024 bakal digelar dalam satu tahun mendatang. Ketua Jokowi Mania, Emmanoel Ebenezer tidak memberi alasan yang melatari langkah itu. Ketika disinggung Joman menarik dukungan lantaran Ganjar hanya mentok jadi cawapres yakni pasangan Prabowo, dirinya hanya memberi jawaban singkat.

“Bagus itu (Prabowo berpasangan dengan Ganjar),” ujar Noel melalui pesan singkat, kepada Akurat.co, Selasa (7/2/2023).

baca juga:

Penegasan Joman membatalkan dukungan sekaligus membubarkan Relawan Ganjar Pranowo (GP) Mania. Padahal organ relawan ini militan memberi dukungan termasuk menekan PDIP selaku parpol yang membesarkan Ganjar.

Berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga, Ganjar Pranowo, selaku Gubernur Jateng, menjadi salah satu kandidat capres terkuat. Nama Ganjar selalu masuk tiga besar lembaga survei kredibel sejak 2022, kendati belum mendapatkan dukungan dari PDIP.

Ganjar juga menjadi salah satu kandidat terkuat hasil penjaringan organ relawan Jokowi yang kerap menggelar Musyawarah Rakyat (Musra) di sejumlah daerah. Teranyar, Ganjar mendapat dukungan kuat dalam Musra yang digelar di Jateng.

Selain Ganjar, Musra di sejumlah daerah juga mengunggulkan Prabowo Subianto dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Namun hanya Ganjar yang mendapatkan dukungan tertinggi di 13 provinsi, mengalahkan Prabowo dan Airlangga yang keduanya menjabat menteri pada pemerintahan Presiden Jokowi.

Langkah Joman menarik diri dan membubarkan GP Mania menimbulkan spekulasi dukungan terhadap Ganjar bakal memberi efek domino pada melemahnya dukungan. Namun asumsi ini belum bisa dibuktikan seiring konfifurasi politik yang masih cair atau belum mengkristal.

Pada sisi lain, Ganjar yang laris dalam bursa capres belum mampu menarik dukungan parpol untuk diusung sebagai capres. Langkah ini bisa dibaca dari sikap PDIP yang masih menutup rapat-rapat siapa kandidat yang bakal dideklarasikan maju pada Pilpres 2024.

Pengamat politik Adi Prayitno malah menilai situasi sekarang belum bisa memastikan peta politik ke depan. Artinya langkah Joman membatalkan dukungan hanya bagian dari dinamika politik yang geliatnya bisa dibaca dari aksi parpol-parpol belakangan ini.

Pandangan Adi dapat dimengerti. Sebab parpol-parpol yang memiliki kedaulatan mengusung capres belum solid mendukung atau meminang kandidat tertentu menjadi capres. Safari para elite parpol yang seperti Nasdem-Golkar, atau PKS-Nasdem dan PKS-Golkar menandakan dinamika koalisi untuk mengusung capres masih pada level penjajakan.

“Situasi sekarang (parpol-parpol) masih saling lobi,” ujar Adi. []