News

Rayakan Natal Di AS, Gereja IAPC Hadirkan Fragmen Kain Tenun, Batik, Dan Iringan Angklung  

Rayakan Natal Di AS, Gereja IAPC Hadirkan Fragmen Kain Tenun, Batik, Dan Iringan Angklung  
Indonesian American Presbyterian Church (IAPC) menggelar peribadatan Natal 2022 dengan memakai angklung sebagai alat musik di Maryland (Washington DC Area), Amerika Serikat. (IAPC)

AKURAT.CO Untuk pertama kalinya, Indonesian American Presbyterian Church (IAPC) menggelar peribadatan Natal 2022 dengan memakai angklung sebagai alat musik. 

IAPC adalah gereja yang bekerja sama dengan Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB). Selama 20 tahun lebih, gereja ini melayani kebaktian dan ibadah lain di Maryland (Washington DC Area), Amerika Serikat.

Peribadatan menjadi khusyu dan syahdu, terutama saat teduh penyalaan lilin pengucapan syukur untuk kelahiran Yesus diiringi lagu 'Malam Kudus' yang mengalun lembut. 

baca juga:

Ibadah natal yang sangat Indonesia ini dibuka lewat kidung instrumentalia angklung bertajuk 'O Holy Night'. Kemudian bergantian tiga fragmen kain tenun dan batik yang diperkenalkan satu persatu dalam kotbah Natal.

Dalam pesan Natalnya sesuai tema'... Pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain (Matius 2:12), Pendeta dari Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB), Romy Pelupessy tampil memukau jemaat yang hadir karena berhasil menghadirkan kisah kelahiran Yesus lewat tiga fragmen keindahan gambar dan corak kain tenun serta batik. 

Ia mengkotbahkan bagaimana filosofi dan kisah kelahiran bayi Natal dalam nuansa etnik Indonesia lewat tiap untaian benang kain tenun dan goretan tinta lilin batik indah dari tiap jemari pembuatnya di masa lalu. 

"Bahwa berita Natal itu pun sudah disampaikan di masa lalu lewat keindahan kain tenun tradisional dan lukisan indah batik Indonesia,"  tutur pendeta muda yang saat ini tengah menyelesaikan pendidikan pasca-sarjananya di Fordham University New York tersebut. 

Tiga pesan natal tematik itu dihadirkan melalui kehadiran “A Sacred Wisdom of Batik Tiga Negeri (Java) dan Christmas Survival, A Sacred Wisdom of Tenun Gerinsing (Bali) and Christmas Hope, dan terakhir fragmen A Sacred Wisdom of Tenun Hinggi Kombu (Sumba) and Christmas Love. 

Menurut salah satu pemain angklung yang juga pengurus gereja IAPC, Penatua Isje Kansil, ibadah dengan iringan musik angklung adalah satu terobosan pertama untuk memperkenalkan musik khas Tanah Air dalam gereja dan publik di AS. 

“Bahwa musik angklung dapat dimainkan tak kalah syahdu dan indah dalam membawakan lagu-lagu klasik Natal sejak awal hingga akhir ibadah gereja,” ujarnya. Tak kalah menariknya, para pemain angklung berasal dari Schweinhaut Angklung. Anggota komunitas ini terdiri dari para lanjut usia yang bukan orang Indonesia dan bukan penganut agama Kristen. Bahkan ada juga yang menjadi penyandang disabilitas. 

Rayakan Natal Di AS, Gereja IAPC Hadirkan Fragmen Kain Tenun, Batik, Dan Iringan Angklung   - Foto 1
IAPC.jpg

Menurut Ary Peach selaku pelatih dan pemimpin grup Schweinhaut Angklung, para lansia tersebut sudah menguasai angklung dengan baik karena sudah latihan teratur setiap minggu. Sehingga, setiap kidung natal yang mereka mainkan di ibadah Natal ini dapat dimainkan lancar walaupun dengan persiapan yang singkat. 

Demikianlah tembang-tembang klasik ibadah natal seperti O Holy Night, Malam Kudus, Amazing Grace, dan White Christmas, bergaung indah dalam ibadah Natal ini di gereja IAPC.  

Bersama suara getaran bambu angklung, berpadu cantik dengan dentingan piano dan suara nyanyian jemaat membawakan berbagai lagu Natal daerah Indonesia. 

Dalam acara ini turut hadir Deputy Chief of Mission (DCM) KBRI Washington DC, Sade Bimantara. []