
AKURAT.CO, Raja lapangan rumput Wimbledon, Roger Federer jadi salah satu olahragawan yang menyampaikan ucapan belasungkawa menyusul kepergian Ratu Elizabeth II.
Istana Buckingham, Inggris, baru saja menyampaikan kabar duka terkait meninggalnya Ratu Elizabeth II pada Kamis (8/9) waktu setempat.
"Saya sangat sedih dengan meninggalnya Yang Mulia," tulis Federer di akun media sosial twitter pribadi miliknya, @rogerfederer.
baca juga:
"Keanggunan, dan kesetiaannya pada tugasnya akan hidup dalam sejarah. Saya ingin menyampaikan rasa belasungkawa saya kepada seluruh Keluarga Kerajaan dan Inggris Raya."
Federer bisa dikatakan bukan nama baru di tanah Inggris, delapan gelar grand slam Wimbledon sepanjang kariernya adalah bukti dekatnya petenis Swiss itu dengan tanah Inggris Raya.
Coba mengenang kebaikan sang Ratu, Federer menceritakan sedikit pertemuannya dengan Ratu Elizabeth ketika dia menghadiri Grand Slam lapangan rumput pada 2010, kunjungan pertamanya di Wimbledon dalam 33 tahun terakhir.
Federer bersama bintang tenis lainnya termasuk Serena Williams, Novak Djokovic, Andy Roddick, Venus Willimas dan Caroline Wozniacki menikmati jamuan makan siang bersama sang Ratu.
"Dia sangat ramah, sangat santai. Bisa dibilang dia melakukan ini jutaan kali," kata Federer.
"Dia membuat semua orang merasa sangat istimewa di meja, salah satu hal yang tidak akan pernah Anda lupakan, dan dapat diceritakan kepada anak-anak Anda atau seseorang di telepon."
Sang ratu kerajaan Inggris pada tujuh dekade terakhir itu meninggal dunia di Istana Balmoral, Skotlandia. Kabar duka tersebut pertama kali disampaikan oleh twitter resmi kerajaan @royalfamily.
"Ratu meninggal dengan tenang di Balmoral sore ini. Raja dan Permaisuri akan tetap di Balmoral malam ini dan akan kembali ke London besok," cuit The Royal Family.
Sebelumnya pada Kamis (8/9) kemarin, diumumkan bahwa kesehatan Ratu Elizabeth terus menurun dan harus berada di bawah pengawasan medis selama 24 jam.
Kondisi kesehatan Ratu tidak dijelaskan secara rinci hingga akhirnya dilaporkan meninggal dunia setelah memimpin Britania Raya selama 70 tahun.