AKURAT.CO Kabar duka datang dari keluarga besar Kerajaan Gowa. Raja Gowa ke 37 Andi Maddusila A. Idjo Daeng Manyonri Karaeng Katangka Sultan Alauddin II meninggal dunia di usia 67 tahun, Minggu (10/6).
Mantan calon bupati Gowa menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 15.30 Wita di Rumah Sakit Bahagia, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai pemimpin yang tegas dan merakyat
Salah seorang kerabat almarhum, Andi Abbas Karaeng Bundu, menceritakan kronologis meninggalnya Raja Gowa.
"Dia jatuh, jadi dia berdiri dari tempat tidur mungkin untuk buang air kecil karena kesehatannya juga terganggu sehingga kesadarannya hilang dan jatuh," kata Karaeng Bundu.
baca juga:
Setelah jatuh, dia dilarikan ke rumah sakit. Namun tak berselang lama, Andi Maddusila menghembuskan nafas terakhir.
"Ada luka di bagian kepala akibat terbentur saat terjatuh," tuturnya.
Karaeng Bundu menambahkan keluarga Kerajaan Gowa terpukul atas kepergian Andi Maddusila. Rencananya jenazah akan dimakamkan menggunakan proses adat.
"Kami dari pihak keluarga sangat terpukul dan berduka atas meninggalnya almarhum. Rencananya besok dimakamkan dengan proses adat," kata dia.
Menurut pengamatan AKURAT.CO rumah duka, kerabat terus berdatangan ke sana untuk melayat. Rumah duka di Perumahan Bumi Permata Hijau Jalan Sultan Alauddin, Kota Makassar.
Andi Maddusila lahir di Makassar pada 9 Juli 1950. Dia biasa dipanggil Patta Nyonri. Andi Maddusila anak pertama dari keturan Raja Gowa ke 36, Andi Idjo Daeng Mattawang Karaeng Lalolang Sultan Muhammad Abdul Kadir Aidudin.
Andi Maddusila menjadi Raja Gowa dengan gelar Andi Maddusila Patta Nyonri Karaeng Katangka bergelar Sultan Alauddin II setelah dinobatkan sebagai Raja Gowa oleh Sekretaris Jenderal Forum Keraton se-Nusantara, Gunarso G. Kusumodiningrat pada Senin, 17 Januari 2011 sekitar pukul 15.00 Wita bertempat di Perumahan Megasari Jalan Jipang Raya, Makassar, Sulawesi Selatan. []
