Patut Jadi Pedoman Hidup, ini 8 Nasihat Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari
Hikmah

Potret K. H. Hasyim Asy'ari | K.H. Abdurrahman Wahid
AKURAT.CO, Syekh Muhammad Hasyim Asy’ari atau lebih popular dengan sebutan Hadratus Syekh dan Mbah Hasyim merupakan seorang ulama besar Indonesia yang lahir dari keluarga dengan didikan agama Islam yang sangat kuat.
Beliau dilahirkan di Jombang pada 14 Februari 1871 dan wafat di Jombang, Jawa Timur pada 21 Juli 1947 pada usianya yang ke 76 tahun.
Beliau juga merupakan seorang pahlawan nasional Indonesia yang juga pendiri dari ormas terbesar muslim, yakni Nahdlatul Ulama yang eksis sampai saat ini dalam mendidik umat dan mengawal keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
baca juga:
Dalam hal ini, penulis akan memaparkan beberapa nasihat-nasihat atau petuah dari Hasyim Asy’ari yang penuh makna dan patut dijadikan sebagai pedoman hidup. Berikut ini beberapa petuah dari Hasyim Asy’ari yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber, yakni:
Pertama, “Jangan jadikan pendapat sebagai sebab perpecahan dan permusuhan. Karena yang demikian itu merupakan kejahatan besar yang bisa meruntuhkan bangunan masyarakat, dan menutup pintu kebaikan di penjuru mana saja”.
Kedua, “Siapa yang mau mengurusi NU, saya anggap ia santriku. Siapa yang jadi santriku, saya doakan husnul khatimah beserta anak cucunya”.
Ketiga, “Bahwasannya Al-Qur’an dan Hadist adalah pedoman dan rujukan bagi muslimin, hal itu benar adanya. Namun, memahami Al-Qur’an dan Hadist tanpa mempertimbangkan pendapat para ulama adalah sulit atau bahkan tidak bisa”.
Keempat, “Dakwah dengan cara memusuhi ibarat orang membangun kota, tetapi merobohkan istananya”.
Kelima, “Agama dan nasionalisme adalah dua kutub yang tidak bersebrangan. Nasionalisme adalah bagian dari agama, dan keduanya saling menguatkan”.