Hukum Muslim Bekerja Kepada Non Muslim
Hukum Islam

Ilustrasi Kesepajatan Kerja | Harakah
AKURAT.CO, Islam sebagai agama yang mengedepankan unsur kerahmatan dalam beragama selalu memiliki alternatif-alternatif yang meneduhkan bagi umatnya. Islam tidak ekslusif dalam soal pergaulan antar sesama anak bangsa, meski berbeda agama dan paham keagamaan.
Bolehkah orang Islam bekerja kepada orang non Islam? Jawabannya, Islam membolehkan demikian. Di antara dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan dari Ka’b bin ‘Ujrah Radhiyallahu anhu bahwa beliau berkata :
أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى الله عليه وسلم يَوْماً، فَرَأَيْتُهُ مُتَغَيِّراً. قَالَ: قُلْتُ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّيْ، مَا لِي أَرَاكَ مُتَغَيِّراً؟ قَالَ: مَا دَخَلَ جَوْفِي مَا يَدْخُلُ جَوْفَ ذَاتِ كَبِدٍ مُنْذُ ثَلاَثٍ. قَالَ: فَذَهَبْتُ، فَإِذَا يَهُوْدِيٌّ يَسْقِي إِبِلاً لَهُ، فَسَقَيْتُ لَهُ عَلَى كُلِّ دَلْوٍ تَمْرَةٌ، فَجَمَعْتُ تَمْراً فَأَتَيْتُ بِهِ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم. فَقَالَ: مِنْ أَيْنَ لَكَ يَا كَعْبُ؟ فَأَخْبَرْتُهُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: أَتُحِبُّنِي ياَ كَعْبُ؟ قُلْتُ: بِأَبِي أَنْتَ نَعَمْ.
baca juga:
Artinya: "Saya mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu hari, dan saya melihat beliau pucat. Maka saya bertanya, ‘Ayah dan ibu saya adalah tebusanmu. Kenapa engkau pucat ?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Tidak ada makanan yang masuk ke perut saya sejak tiga hari.’ Maka saya pun pergi dan mendapati seorang Yahudi sedang memberi minum untanya. Lalu saya bekerja padanya, memberi minum unta dengan upah sebiji kurma untuk setiap ember. Sayapun mendapatkan beberapa biji kurma dan membawanya untuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, ‘Dari mana ini wahai Ka’b?’ Lalu sayapun menceritakan kisahnya. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, ‘Apakah kamu mencintaiku wahai Ka’b?’ Saya menjawab, ‘Ya, dan ayah saya adalah tebusanmu.’ “
Melalui penjelasan hadis di atas jelas bahwa orang Islam yang bekerja kepada orang non Islam diperbolehkan. Keimanan seseorang tidak akan luntur hanya karena ia murni bekerja kepada non muslim. Mengecualikan ketika bentuk pekerjaan yang dilakukan itu bertentangan dengan syariat, seperti mengola Babi untuk menjadi masakan, memelihara Anjing yang sudah dihindari untuk tidak dipegang, dan lain sebagainya. Wallahu A'lam.[]