Menelisik Kota Barus yang Diyakini Jadi Gerbang Masuknya Islam di Indonesia

Titik Nol Barus | visitbarus.blogspot.com
AKURAT.CO, Seperti diketahui, Indonesia kini merupakan negara dengan mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Sekitar 87,2 persen penduduk Indonesia merupakan muslim dengan angka mencapai 207,2 juta jiwa.
Hal tersebut tentunya tak terjadi begitu saja, Islam mengalami perkembangan dan persebarannya. Adalah Kota Barus, yang terletak di Tapanuli Tengah, Sumatra Utara yang diyakini merupakan gerbang masuk Islam di Indonesia pertama kali.
Keistimewaan kota ini bahkan disebutkan dalam sebuah fakta bahwa terdapat satu kata dalam Al-Qur’an yang ditafsirkan berasal dari bahasa Indonesia, yakni kata ‘kafur’. Kata tersebut biasa disebut kapur yang diambil dari nama kapur barus yang berasal dari Kota Barus.
baca juga:
Kota Barus sendiri sejak zaman dahulu terkenal sebagai penghasil kamper atau kapur barus yang berasal dari tanaman di wilayah tersebut. Kondisi geografis yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia membuat kota ini dulunya menjadi kawasan pasar yang strategis.
Kapur barus ini pada masa itu digunakan sebagai wewangian, bumbu rempah dan obat-obatan. Kapur barus juga digunakan oleh masyarakat dulu untuk mengawetkan jenazah raja-raja Mesir Kuno, termasuk kerajaan Firaun.
Sejak tahun ke-6 sebelum Masehi, para pedagang dari Timur Tengah mulai memasuki Kota Barus. Selain itu, pedagang dari Aceh, Tamil, Batak, Jawa, Minangkabau, Bugis dan juga China serta India juga meramaikan Kota Barus yang kemudian menjadi jalur perdagangan yang teramai di Asia.
Masuknya Islam di Kota Barus diyakini ada pada abad 7 Masehi, jauh sebelum popularitas Wali Songo yang menyebarkan Islam di tanah Jawa pada abad ke 14 Masehi.
Banyak sekali peninggalan jejak Islam sejak zaman itu yang hingga kini masih ada di Barus, di antaranya makan sepanjang 7 meter dengan batu nisan setinggi 1,5 meter bertuliskan Arab kuno, milik Syekh Mahmud dari Hadramaut, Yaman.
Selain makam Syekh Mahmud, di kawanan Makam Papan Tinggi yang berlokasi di Desa Pananggahan juga bersemayam makan para ulama zaman dahulu. Kawasan ini berada di ketinggian 200 meter di atas permukaan laut, sehingga harus meniti sekitar 710 anak tangga untuk sampai di puncak bukit tempat makam tersebut.
Pada 24 Maret 2017 kemarin, Presiden Joko Widodo pun meresmikan Barus sebagai kota Islam pertama dan tertua di Indonesia dengan membangun tugu nol pusat peradaban Islam di Nusantara.[]