Peringatan Hari Ayah Menurut Islam, Wajib bagi Kita Berterima Kasih Kepadanya

Seorang ayah bersama anak-anaknya | unsplash.com
AKURAT.CO, Dalam sebuah riwayat dikatakan, "Seseorang datang kepada Rasulullah saw dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?'
Nabi saw menjawab, 'Ibumu!' Dan orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi saw menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab, 'Ibumu.'
Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi,' Nabi saw menjawab, 'Kemudian ayahmu'." (HR. Bukhari dan Muslim).
baca juga:
Meski hadis di atas hanya menyebut ayah sebanyak satu kali, bukan berarti kita boleh mengabaikan peran ayah dalam kehidupan kita.
Ayah adalah sosok yang sangat berjasa dalam kehidupan masing-masing dari kita. Itulah mengapa setiap tanggal 21 Juni, hari ayah sedunia diperingati sebagai wujud penghormatan pada sosok ayah.
Sedangkan di Indonesia, hari ayah diperingati setiap tanggal 12 November bermula dari prakarsa Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP).
Berkat kegigihan ayah, kita mesti berterima kasih padanya karena dialah yang sangat berpengaruh pada kebahagian sebuah keluarga sebagaimana peran ibu.
Dalam sebuah keluarga, ayah berperan untuk mengarahkan kita agar senantiasa berada dalam ketaatan kepada Allah.
Lalu yang paling vital, peran ayah adalah sebagai tulang punggung keluarga untuk mencari nafkah memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Dalam Surah An-Nisa ayat 34 Allah berfirman, "Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka..."
Ketika mencari nafkah, tugas ayah tidaklah mudah karena harus memastikan harta yang diperolehnya terjamin kehalalannya.
Allah berfirman, "Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.” (QS. An-Nahl: 114).
Lebih dari itu, tugas seorang ayah juga semakin berat karena ia harus berlaku adil kepada istrinya (ibu kita).
Allah berfirman, "Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nisa: 129).
Begitulah cara yang bisa dilakukan kita sebagai seorang muslim dalam memperingati hari ayah.
Wallahu a'alm.[]