
AKURAT.CO, Encoder aptX dan aptX HD Qualcomm, yang memungkinkan audio Bluetooth berkualitas tinggi, sekarang bebas digunakan pada perangkat Android, berkat langkah terbaru perusahaan.
Melansir dari Gizmochhina pada Selasa (21/3/23), sebelumnya produsen perangkat harus membayar biaya lisensi untuk menggunakan pembuat enkode di perangkat mereka, dengan biaya setinggi $6.000 (Rp 92,1 juta) untuk pembayaran satu kali di samping biaya per perangkat.
Langkah ini berarti bahwa setiap pengembang yang membuat ROM kustom berbasis Android sekarang dapat menambahkan dukungan untuk Qualcomm aptX atau aptX HD tanpa menyalinnya dari build berlisensi.
baca juga:
Pembuat enkode sekarang menjadi bagian dari lisensi Apache Android Open Source Project (AOSP) dan bebas untuk digunakan. Meskipun perubahan ini mungkin tidak signifikan untuk rata-rata pengguna Android, ini berpotensi menyebabkan lebih banyak perangkat yang mendukung format audio nirkabel hi-fi di masa mendatang.
Qualcomm telah mengklarifikasi bahwa sementara pembuat enkode aptX dan aptX HD sekarang bebas digunakan, perusahaan masih harus membayar biaya lisensi untuk menggunakan aspek lain dari aptX, seperti dekoder pada ujung penerima koneksi Bluetooth. Selain itu, masih menjadi tanggung jawab pengembang ROM untuk menggunakan encoder open-source dari AOSP ini.
Perkembangan ini merupakan langkah maju yang signifikan untuk industri seluler, yang telah melihat peningkatan signifikan dalam kualitas audio Bluetooth selama dekade terakhir, tetapi juga menghadapi kritik karena menghilangkan jack headphone.
Dengan pembuat enkode aptX dan aptX HD sekarang tersedia secara bebas, lebih banyak perangkat berpotensi mendukung codec dengan kejernihan tinggi, membuat pengalaman mendengarkan menjadi lebih baik bagi pengguna.
Tentunya akan sangat menarik untuk melihat bagaimana langkah Qualcomm ini memengaruhi industri ke depan, dan apakah kita melihat lebih banyak perangkat mengadopsi format audio nirkabel hi-fi di tahun-tahun mendatang.