
AKURAT.CO, Puspa Arum Sari kembali menunjukkan tajinya sebagai salah satu pesilat terbaik di Asia Tenggara. Pesilat berusia 30 tahun itu berhasil meraih medali emas SEA Games Kamboja 2023.
Puspa Arum Sari yang juga juara dunia dua kali itu memastikan emas SEA Games Kamboja 2023 usai mengalahkan atlet asal Malaysia, Nur Syafiqah Binti Hamzah, di final nomor artistik tunggal putri.
Bagi Puspa Arum Sari, emas di Kamboja adalah yang kedua di cabang pencak silat SEA Games setelah yang pertama di Filipina 2019. Sekaligus membalas kegagalannya di SEA Games Hanoi 2021 (2022), di mana Puspa hanya bisa meraih perak.
baca juga:

Akurat.co yang meliput langsung SEA Games Kamboja 2023 di Phnom Penh, berkesempatan untuk melakukan wawancara khusus dengan Puspa Arum Sari di Chroy Changhvar Exhibition Center, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (9/5).
Dalam kesempatan itu, Puspa Arum Sari yang meraih emas Asian Games 2018 itu bercerita mengenai awal mula kariernya, boneka Teddy Bear yang diajaknya bicara, dan impiannya untuk tampil di olimpiade. Berikut petikannya:
Bagaimana awalnya Puspa Arum Sari memilih karier sebagai atlet pencak silat?
Awal mula silatnya memang awalnya dari iseng-iseng, terus ikut Abang, ikut-ikut bertanding, terus penasaran jadi keterusan sampai saat ini dan alhamdulillahnya di silat ini saya bisa ikut beberapa kali SEA Games dan juga kejuaraan dunia.
Dari usia berapa mulai menekuni silat? Kan sekarang turun di nomor seni ya, pernah coba nomor tarung?
Usia kira-kira sepuluh tahun. Saya sudah (coba) semua nomor. Kan silat ini ada fight-nya, juga ada seni tunggal, ganda, regu, itu semua alhamdulillah sudah pernah dicoba. Sampai di tingkat nasional main di fight-nya, untuk internasional di tunggal dan regu seni

Apa yang membuat Anda memilih nomor seni?
Melihat peluang ya, karena saat itu peluang saya lebih besar di seni tunggal. Jadi memang kalau saya mengikuti ego, hobinya berantem. Tapi karena saat itu saya diskusi juga dengan pelatih, saran dari pelatih internal perguruan, pelatih dari daerah, akhirnya ya sudah saya memilih untuk berkarier spesialis tunggal seni.
Anda sudah menekuni silat sejak usia 10 tahun. Bagaimana sih kehidupan seorang atlet, khususnya seorang Puspa Arum Sari?
Rutinitasnya sama, latihan hampir setiap hari. Kebetulan waktu itu SMP dan SMA juga saya masuk sekolah olahraga, yang memang kerjaannya setiap hari juga latihan, pagi, siang, dan sore juga latihan.
Bahkan terkadang ambil jam weekend juga, Sabtu dan Minggu ada latihan walau cuma satu sesi. Dalam satu sesi itu biasanya dua jam. Misal dari satu hari ada tiga sesi, berarti enam jam.
Bagaimana dengan libur? Apa yang Anda lakukan?
Kalau libur, menggunakannya benar-benar untuk recovery, buat refresh lagi, jalan-jalan atau hal lain yang dibuat agar moodnya bisa kembali lagi dan pada saat latihan lebih maksimal lagi

Kan menekuni silat sejak usia 10 tahun. Ada rasa jenuh enggak sih?
Itu pasti ya, karena manusiawi juga. Cuma dari dulu, ada yang pernah bilang kalau jenuh itu ada di pikiran doang. Cuma kita berpikir, 'Aduh jenuh, enggak enak'. Tapi pada saat posisi kita enggak melakukan apapun, saya mencarinya silat lagi. Dan kegiatan kosong pun terkadang diisi dengan olahraga lagi. Jadi enggak bisa jauh dari olahraga.
Ya jenuh pasti ada, tapi bagaimana kita caranya buat menghadapi rasa jenuh itu yang penting.
Pencak silat kan olahraga asli Indonesia. Dalam setiap pertandingan internasional, ada beban atau tekanan untuk menjadi juara enggak sih?
Pasti, kalau beban ada. Dibilang beban, ya beban. Tapi di situ saya harus memanipulasi beban itu menjadi suatu kehormatan buat saya, bagaimana caranya saya bisa memberikan sebaik-baiknya kemampuan yang saya punya, penampilan yang terbaik yang saya punya, bukan hanya untuk saya.
Saya di sini berjuang bukan hanya untuk diri sendiri, tapi ada embel-embel di belakangnya, terlebih bangsa Indonesia. Jadi itu yang membuat saya harus, bukan harus sih, tapi lebih ke kayak ini perjuangan saya tidak sendiri.

Perkembangan olahraga silat di Asia Tenggara, bagaimana sih menurut Anda?
Sudah sangat merata ya di Asia Tenggara sendiri, kayak di Malaysia, Singapura, Vietnam, Thailand, dan sekarang di Kamboja, ikut ada. Jadi memang sudah hampir sangat merata perkembangan silat di Asia Tenggara.
Kamu sudah debut SEA Games sejak 2017. Ada perbedaan dalam peta persaingan enggak sih dari dulu hingga sekarang?
Hampir sama sih, tinggal bagaimana kitanya. Terlebih saya juga sudah cukup lama di pencak silat dan sudah beberapa kali di SEA Games dan ajang internasional, jadi lebih menguasai aja, menguasai pressure yang ada, baik teknis maupun non teknis.
Jadi hampir merata. Dari awal saya ikut SEA Games itu sudah hampir merata. Awalnya yang mungkin kuat Vietnam, tapi makin ke sini ada ke Singapura, lalu ada Filipina. Kan yang di Vietnam yang juara Filipina. Lalu ada lagi yang kelihatan bagus juga di final, Malaysia.

Bagaimana kalau tingkat dunia?
Hampir sama sih. Kalau dunia itu pasti untuk kategori seni, lebih dikuasai oleh negara Asia Tenggara.
Punya ritual khusus enggak sih sebelum bertanding?
Ritual khusus sih enggak ada ya, paling dengar musik terus biasanya sebelum mulai shalat dulu. Kadang juga sambil setiap kali bertanding, saya selalu bawa tasbih. Setiap ke mana aja pasti bawa ini (tasbih), karena ini yang membuat saya lebih tenang ke mana saja.
Di SEA Games 2019 Anda meraih emas, lalu di edisi 2021 (2022) perak, dan akhirnya sekarang di 2023 emas. Apa yang membuat Anda bisa bangkit kembali dapat emas?
Kalau dibilang bangkit lagi, sudah dari kapan tahu, maksudnya dari sebelum di Vietnam. Saat di Vietnam pun sebetulnya saya cukup optimistis, tapi memang hasilnya tidak sesuai, ya sudah. Maksudnya enggak yang terlalu ngoyo banget karena saat ini saya sedang menikmati masa-masanya. Karena saya juga kan waktu (berkarier) sudah panjang, jadi semakin ke sini saya lebih ke menikmati semua permainan, proses, bahkan kegagalan saya. Itu yang membuat saya bangkit dan termotivasi lagi.
Ditambah banyak atlet-atlet muda. Secara tidak langsung saya pun dijadikan contoh oleh mereka. Itu yang saya pertahankan, bisa membawa adik-adik yang lain ikut bersemangat.
Kemarin saat naik podium membawa sebuah boneka Teddy bear. Ada apa sih antara Puspa Arum Sari dengan boneka Teddy bear?
Setahun terakhir memang, jadi teman ngobrol aja walaupun enggak bisa menjawab ya. Setahun terakhir ini sama teman kecil saya itu, ya tempat berkeluh kesah saya lah. Pada saat di sini pun, kayak sebelum bertanding pun 'Mau ikut enggak? Ayo, mau berjuang nih' gitu-gitu. Diajak ngobrol aja kayak orang gila. Mungkin itu bagian dari stresnya sebelum bertanding. Cuma itu yang membuat saya memanipulasi rasa stres, jadi dibuat fun. Jadi gila, ya gila aja.

Kenapa memilih Teddy Bear dan bukan boneka lain?
Itu ada dari pemberian seseorang. Jadi semakin special.
Sudah mendalami silat sejak usia sepuluh tahun. Bagi seorang Puspa Arum Sari, arti bela diri pencak silat itu apa sih?
Pencak silat itu sudah menjadi identitas saya. Orang kenal Puspa Arum Sari itu pasti silat, jadi sudah jadi identitas saya. Selain itu juga kita tahu silat adalah budaya bangsa Indonesia yang memang wajib kita lestarikan. Jadi ya, sampai detik ini juga kalau bukan kita, siapa lagi yang melestarikan budaya kita. Bahkan teman-teman dari pencak silat, mereka antusias untuk "Ayo kita sama-sama mengembangkan pencak silat di Indonesia" baik di dalam negeri maupun ke dunia. Kita semua sama-sama berupaya untuk melestarikan silat ini.

Usia Anda sekarang tak muda lagi. Apakah sudah memikirkan rencana untuk pensiun? Atau masih ada yang ingin dikejar di dunia silat?
Kalau di silat sendiri, pengen merasakan olimpiade sih. Cuma ya masih akan panjang dan dengan usia saya yang sudah terlampau banyak, kalau saya masih dipercaya dan diberikan amanah dari pengurus, Indonesia untuk masih bisa bermain dan berkontribusi, saya akan tetap memberikan yang sebaik-baiknya yang saya punya.
Ada yang ingin disampaikan kepada masyarakat Indonesia yang sudah mendukung Puspa Arum Sari selama ini?
Saya secara pribadi, Puspa Arum Sari, mengucapkan banyak terima kasih sudah mendoakan saya, kami tim pencak silat dan cabang olahraga lainnya juga untuk mengikuti SEA Games dan juga berkontribusi, memberikan sebaik-baiknya, hasil terbaik yang bisa kami berikan untuk bangsa dan negara.
Liputan SEA Games Akurat.co didukung oleh BNI, MIND ID, dan Telkomsel.