
AKURAT.CO, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa pemulihan ekonomi harus menjadi pemulihan untuk semua negara dan bukan hanya negara yang maju saja tetapi juga dengan negara-negara yang berkembang dan miskin.
“Tema kita untuk Presidensi Indonesia G20 adalah Recovery Together, Recovery Stronger. Itu tentu saja kita tahu bahwa kita sedang dalam masa pemulihan. Dan kami menggunakan tiga pilar antara lain yaitu meningkatkan produktivitas, memperkuat ketahanan dan stabilitas, serta memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif,” ucap Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, dalam pidato kuncinya pada Global Solution Summit 2022 di Jerman seperti yang dikutip dari keterangan resmi dari kemenkeu.go.id, Rabu (30/3/22).
Menurutnya, Indonesia dalam kepemimpinan pada G20 ingin mendorong pemulihan global yang bisa dilakukan tanpa ada negara yang tertinggal proses tersebut. Indonesia juga merupakan negara yang sangat beragam dan memiliki jumlah penduduk sebesar 270 juta, yaitu 60 persen penduduk berada di daerah pulau Jawa 20 persen berada di pulau Sumatera dan 20 persen tersebar merata di seluruh nusantara.
baca juga:
“Tapi kita harus bisa pulih bersama di seluruh Indonesia. Kami percaya bahwa dunia juga harus dalam pengertian itu. Kita harus pulih bersama di semua wilayah negara dan dunia,” jelasnya.
Oleh karena itu pemulihan ekonomi global yang belum pasti ini diakibatkan oleh pandemi dan geopolitik dunia yaitu perang Rusia dan Ukraina yang menimbulkan inflasi meningkat. Ia menegaskan Indonesia sebagai kepemimpinan G20 harus bida dipastikan dengan melakukan secara bersama-sama pemulihan secara global. Serta berupaya untuk memperkuat peran G20 sebagai forum dengan berbagaik aksi kolektif dalam menangani isu – isu strategis global yang kritis.
“isu mengenai kesehatan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kepemimpinan Indonesia di G20. Hubungan antara keuangan dan kesehatan juga sangat penting. Maka, Indonesia akan mendorong kolaborasi forum global untuk bersama-sama mendiskusikan dan menghasilkan hal-hal yang konkret terkait proses pemulihan global ini agar tercipta secara merata,” lanjutnya.
Sekedar informasi, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengabarkan bahwa Presiden Vladimir Putin berencana akan hadir dalam KTT G20 yang akan berlangsung di Indonesia, Bali akhir tahun 2022.
Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudistira mengatakan dengan konfirmasi kehadiran Putin yang akan hadir justru harus disambut positif oleh Indonesia, karena ini merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk mendamaikan kedua belah pihak baik Eropa maupun Amerika Serikat (AS).
“ Ini kesempatan bagi Indonesia untuk mendamaikan kedua belah pihak yaitu antara Eropa Amerika Serikat diantara anggota G20,” ucap Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudistira saat ditanya langsung oleh Akurat, Kamis (24/3/2022) lalu.[]