News

Prancis Mencekam, 1 Juta Orang Turun Ke Jalan 

Prancis Mencekam, 1 Juta Orang Turun Ke Jalan 
Demonstran melempar balik gas air mata saat bentrok terjadi di Dijon, Prancis tengah, pada 20 Maret 2023. (AFP/Getty Images/Arnaud Finistre)

AKURAT.CO Situasi di Prancis makin memanas sejak Kamis (23/3/2023). Polisi menembakkan gas air mata dan bertempur dengan kelompok berpakaian hitam di Kota Paris. 

Ini terjadi saat demonstran dari seluruh pelosok negeri menentang rencana Presiden Emmanuel Macron menaikkan usia pensiun.

Kerusuhan terjadi di hari kesembilan protes nasional. Di mana rata-rata serikat pekerja dari lintas profesi, transportasi hingga guru menuntut pembatalan aturan baru tersebut.

baca juga:

Presiden Macron ingin menaikkan usia pensiun dari 62 menjadi 64 tahun dan mengesahkannya dalam undang-undang. Demonstrasi di pusat Kota Paris umumnya berlangsung damai sebelum kelompok anarkis "Blok Hitam" menghancurkan jendela-jendela toko, infrastruktur jalan dan mengobrak abrik restoran.

"Kelompok kecil itu terus bentrok dengan polisi di Paris hingga malam hari. Membakar tempat sampah dan bermain kucing-kucingan dengan pasukan keamanan," Reuters melaporkan, dikutip Jumat (24/3/2023).

"Polisi juga menembakkan gas air mata ke beberapa pengunjuk rasa di beberapa kota lain, termasuk Nantes dan Bordeaux di barat, dan menggunakan meriam air terhadap pengunjuk rasa lainnya di Rennes di barat laut," lanjutnya.

Menteri Dalam Negeri, Gerald Darmanin, melaporkan sebanyak 123 polisi terluka serta sebanyak 80 orang ditangkap di seluruh Prancis.

Kementerian Dalam Negeri Prancis juga mengatakan ada 1,089 juta pendemo di seluruh negeri, termasuk 119.000 di ibu kota yang merupakan rekor sejak protes dimulai pada Januari. Serikat pekerja mengatakan 3,5 juta orang berbaris menyamai rekor tertinggi sebelumnya pada 7 Maret.

Serikat pekerja Prancis menyerukan pemogokan dan protes nasional baru minggu depan. Aksi mogok ini akan bertepatan dengan rencana kunjungan Raja Charles III ke Prancis, setelah lebih dari 1 juta orang berdemonstrasi di seluruh negeri menentang reformasi masa pensiun.

"Secara nasional, lebih dari satu juta orang bergabung dalam pawai protes yang diadakan di kota-kota besar dan kecil di seluruh negeri pada Kamis," kata Kementerian Dalam Negeri Prancis.

Demonstrasi diadakan sehari setelah Presiden Macron semakin membuat marah para pengkritiknya dengan berdiri teguh pada RUU Pensiun yang dipaksakan melalui parlemen tanpa pemungutan suara.

"Sementara (Presiden) mencoba untuk membalik halaman, gerakan sosial dan serikat ini menegaskan tekad dunia pekerja dan pemuda untuk mendapatkan pencabutan reformasi," kata delapan serikat yang mengorganisir protes dalam sebuah pernyataan.

Mereka menyerukan tindakan lokal akhir pekan ini dan pemogokan dan protes nasional baru pada Selasa.

Di Paris, bentrokan antara polisi dan kelompok Blok Hitam yang menyerang setidaknya dua restoran cepat saji, supermarket dan bank mencerminkan kekerasan yang meningkat dan mengalihkan perhatian dari puluhan ribu pawai damai. Polisi dilempari benda-benda dan kembang api, diserang berkali-kali dan menggunakan gas air mata untuk membubarkan perusuh.

Kabut asap gas air mata menutupi sebagian Place de l'Opera, tempat para demonstran berkumpul di akhir pawai. Polisi memperkirakan "elemen radikal" ada sekitar 1.000 orang.

Kekerasan merusak demonstrasi lainnya, terutama di kota-kota barat Nantes, Rennes dan Lorient di mana sebuah gedung pemerintahan diserang.

Sementara di Lyon, halaman kantor polisi dibakar dan jendela-jendela dipecahkan.