News

Polisi: Kebangkitan PKI itu Hoax Semua

Polisi: Kebangkitan PKI itu Hoax Semua
Kepala Biro Multimedia Divisi Humas Polri, Brigjen Rikwanto usai diskusi 'Pemberantasan Hoaks, Kepentingan Nasional dan Demokrasi Kita' di Gedung Dewan Pers Jakarta, Selasa (13/3). (AKURAT.CO/ Arief Munandar)

AKURAT.CO, Kepala Biro Multimedia Divisi Humas Polri, Brigjen Rikwanto menyatakan, sejak 1,5 tahun belakangan ini, penyebaran berita bohong (hoax) melalui media sosial marak terjadi. Isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) menjadi salah satu berita hoax yang kerap beredar.

Menurut Rikwanto, isu kebangkitan komunisme dan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang bergulir ketika Pilkada DKI 2017 berlangsung, dipastikan hoax. Beruntung masyarakat menyadari bahwa informasi itu palsu.

"Kebangkitan PKI itu hoax semua, tapi banyak yang (tidak) percaya," ujar Rikwanto dalam diskusi 'Pemberantasan Hoaks, Kepentingan Nasional dan Demokrasi Kita' di Gedung Dewan Pers Jakarta, Selasa (13/3).

baca juga:

Lebih lanjut Rikwanto menyebut, dari kasus penganiayaan terhadap ustadz, informasi palsu kian marak. Pasalnya, ada beberapa orang yang sengaja membuat berita bohong, padahal tidak ada peristiwa yang terjadi.

"Bahkan ada kejadian yang tidak ada peristiwa, tidak ada berita, dikarang seperti ada berita, jumlahnya ada 45, padahal hanya 3 yang kejadiannya benar terjadi," kata Rikhwanto.

Begitu juga dengan kasus yang kini ditangani Polri, yakni kasus Saracen dan MCA. Kasus ini tengah didalami pihak kepolisian untuk diketahui motif dan orang di balik penyebaran informasi palsu ini.

Rikwanto menjelaskan bahwa Saracen dan MCA saling berhubungan meski berbeda nama. Mereka memiliki tujuan yang sama, yaitu memecah belah ideologi masyarakat, sehingga membuat negara gaduh.

"Jadi jangan bicara ini ngarang-ngarang, seumpanya, itu persepsi kita, tidak, mengungkap itu (Saracen dan MCA) berhubungan gampang sekali, kalau kita mengetahui jejaknya di media sosial," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Rikwanto menyatakan bahwa hoax mulai bermunculan sejak perhelatan Pilkada DKI 2017 lalu.

Rikwanto menjelaskan kontribusi Hoax dalam kehidupan sehari-hari beragam. Mulai dari membuat orang terkotak-kotak, perselisihan pendapat antar orang hingga terkesan bermusuhan.

"Tapi dimulai dari Pilkada DKI mulai bermunculan (Hoax). Kesannya terkotak-kotak, terkotak-kotaknya beda pendapat, bahkan kesannya sampai musuhan. Itu hoax itu, salah satu kontribusinya," paparnya.[]