Olahraga

Plt Menpora: Surat Penolakan Gubernur Bali Terhadap Israel Belum "Titik"

Plt Menpora: Surat Penolakan Gubernur Bali Terhadap Israel Belum
Pelaksana tugas (Plt) Menpora RI, Muhadjir Effendy saat berkunjung ke KONI Pusat, Selasa (21/3) (Akurat.co/Dimas Ramadhan)

AKURAT.CO, Pelaksana tugas Menteri Pemuda dan Olahraga (Plt Menpora) RI, Muhadjir Effendy, mengaku sudah menerima surat dari Gubernur Bali, I Wayan Koster, soal penolakan Tim Nasional Israel U-20 bermain di Pulau Dewata saat Piala Dunia U-20 2023.

Muhadjir mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan komunikasi terkait hal itu. Menteri yang ditunjuk menjadi Plt Menpora RI setelah Zainudin Amali mundur itu menilai sampai masalah itu sampai saat ini belum mencapai kepastian.

"Ya, saya sudah terima dan sudah kontak, komunikasi dengan Pak Gubernur (Koster), dan sudah diskusi. Ya kesimpulan saya ya, mudah-mudahan kesimpulan saya sama dengan Pak Gubernur, surat itu masih koma, ya yang berarti belum titik," ujar Muhadjir usai bersilaturahmi ke kantor KONI Pusat di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (21/3).

baca juga:

"Pasti lah (berkomunikasi), pasti, kan Pemda bagian dari Pemerintah Pusat. Gubernur kan sebagai perpanjangan tangan dari Pemerintah Pusat. Saya sudah berhubungan, sudah kontak beliau, sudah ada diskusi."

Gubernur Bali, I Wayan Koster, sebelumnya mengirimkan surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI dengan tembusan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Kebudayaan (Menko PMK) dan Ketua Umum PSSI tertanggal 14 Maret.

Dalam surat tersebut disebutkan alasan Provinsi Bali menolak Timnas Israel bertanding di Pulau Dewata. Yakni kebijakan politik Israel terhadap Palestina yang tidak sesuai dengan kebijakan Pemerintah Republik Indonesia, serta tidak adanya hubungan diplomatik antara kedua negara. 

"Pokoknya kan ini sudah merupakan kebijakan pemerintah karena itu kita akan mencoba mencari titik temu. Kita kan menjadi tuan rumah mengajukan, kita melamar, dan itu harus menjadi pertimbangan bahwa kita sangat menjunjung tinggi dan harus patuh terhadap konstitusi, iya," ucap Muhadjir.

"Itu tidak bisa ditawar karena itu UUD, dan letaknya di pembukaan. Alinea pertama, dan itu bagian dari ruh kemerdekaan Indonesia. Kalau itu kita hayati makna alinea itu sangat mendasar, dan kita tidak akan main-main dengan itu."

Di sisi lain, Muhadjir mengingatkan bahwa Indonesia saat ini telah terpilih untuk menjadi tuan rumah sebuah ajang olahraga yang sangat besar dan bergengsi, yakni Piala Dunia U-20 2023. Menurutnya, kesempatan Indonesia menyelenggarakan turnamen sepakbola terbesar ketiga di bumi tersebut langka.

"Ingat, kita menjadi bagian warga dunia yang sekarang mendapat kehormatan untuk menggelar sebuah event yang belum tentu kesempatan ini kita dapatkan 50 tahun mendatang," katanys. 

"Karena itu kita akan manfaatkan sebaik-baiknya, kita siapkan tim kita sendiri sebaik baiknya karena itu akemarin alhamdulillah proses naturalisasi tiga pemain yang kita usulkan ke di DPR sudah disetujui."

Lebih jauh, Muhadjir menegaskan bahwa pemerintah sampai kini terus mendiskusikan dan mencari solusi dari permasalahan ini. "Kita coba lah nanti dalam beberapa hari bagaimana situasinya. Mudah-mudahan positif dan berkah untuk kita semua," katanya.

Timnas Israel U-20 sendiri dipastikan menjadi satu dari 24 negara yang berhak bermain di Piala Dunia U-20 2023 pada 20 Mei hingga 11 Juni di Indonesia. Israel lolos dengan predikat runner-up Piala Eropa U-19 2022.[]