Ekonomi

Pernah Legal di Tanah Air, Judi Sukses Gelontorkan Cuan untuk Ibu Kota!

Pernah Legal di Tanah Air, Judi Sukses Gelontorkan Cuan untuk Ibu Kota!
Seorang pekerja mengenakan masker memandu permainan meja dadu saat The D Hotel-Casino dibuka kembali di Las Vegas, Nevad, AS, Rabu (3/6/2020). Casino tersebut menerapkan 'new normal' setelah tutup pada 18 Maret lalu karena penyebaran virus Corona. (REUTERS/Steve Marcus)

AKURAT.CO, Belakangan pro dan kontra pendapat Ketua Umum FSP BUMN Arief Pouyuono yang meminta pemerintah untuk melegalkan judi kasino dan togel guna mempercepat pertumbuhan ekonomi akibat pandemi COVID-19 ramai diperbincangkan.

Tapi tahukah kamu? Dilansir dari berbagai sumber, judi dan kasino memang bukanlah hal baru yang ada di Ibu Kota. Bahkan pada era Gubernur Ali Sadikin periode 1966-1977, keduanya pernah dilegalkan.

Saat itu, Gubernur Ali Sadikin bingung bagaimana caranya membangun Jakarta yang hanya memiliki kas dengan jumlah sedikit.

baca juga:

Alhasil, Gubernur Ali Sadikin melegalkan dan melokalisasi judi kasino serta memungut pajak darinya untuk membangun berbagai fasilitas ibu kota.

Berikut Sejarah Judi dan Kasino di Jakarta 

Semasa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, belum banyak fasilitas di Jakarta yang dibangun. Akhirnya, sang Gubernur mencari cara untuk bisa membangun segala fasilitas penting, seperti rumah sakit dan jalan raya.

Ali Sadikin lalu menggunakan pajak judi untuk membangun fasilitas-fasilitas penting di Ibu Kota. Jalan keluar tersebut tentu saja berdasar pada Undang-Undang Nomor 11 tahun 1957, yaitu Pemerintah Daerah berhak memungut pajak dari judi. Alhasil, judi kasino dilegalkan dan dilokalisasi di Jakarta.

"Untuk apa mereka menghambur-hamburkan uang di Macao. Lebih baik untuk pembangunan di Jakarta saja dan waktu itu saya jelaskan bahwa DKI memerlukan dana untuk membangun jalan, sekolah, puskesmas, pasar dan lain-lain," kata Ali Sadikin.

"Saya sahkan judi itu. Mulai dengan lotere totalisator, lotto, dengan mencontoh dari luar negeri. Lalu dengan macam-macam judi lainnya. Sampai kepada Hwa Hwe," sambungnya. 

Pendapatan Jakarta Meningkat

Benar saja, semenjak mendapat pajak dari judi kasino, pendapatan DKI Jakarta meningkat. Dalam 10 tahun, anggaran pembangunan DKI yang semula Rp66 juta menjadi Rp89 miliar.

Dari hasil pajak itu, Gubernur Ali akhirnya membangun beragam fasilitas daerah, seperti sekolah, puskesmas, hingga pasar.

Tempat-Tempat Kasino di Jakarta

Selama masa kepemimpinan Gubernur Ali Sadikin, beberapa tempat dijadikan kasino. Tempat itu seperti lantai bawah Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, di Petak Sembilan (PIX), Jakarta Barat serta di Hai Lai, Ancol.

Kemudian di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Proyek Senen, dan Petak Sembilan di daerah Glodok.

Meski begitu, kasino-kasino itu hanya untuk golongan tertentu saja atau warga negara asing alias bukan buat orang Islam.

"Kalau ada orang Islam yang berjudi itu bukan salah gubernur, tetapi ke-Islaman orang itu yang bobrok dan sebagai umat Islam saya sendiri tidak pernah berjudi," kata Ali dalam buku Akhir Sejarah Kasino Indonesia.[]