Rahmah

Peristiwa dalam Sejarah Nabi yang Terjadi di Bulan Ramadan

Peristiwa dalam Sejarah Nabi yang Terjadi di Bulan Ramadan
salah satu peristiwa yang terjadi di bulan Ramadan adalah diturunkannya Al-Qur'an (https://www.freepik.com)

AKURAT.CO Bulan Ramadan merupakan bulan yang sangat dinantikan oleh umat Islam. Bulan Puasa adalah bulan yang sangat mulia dan penuh dengan keberkahan. Allah pada bulan Ramadan banyak memberikan rahmat, kebaikan, dan ampunan kepada HambaNya. Oleh karena itu, bulan Ramadan menjadi bulan yang sangat dinantikan kedatangannya. Selain itu, Di bulan Ramadan orang Islam dan umat-umat terdahulu diwajibkan Allah untuk berpuasa di dalamnya. Sebagaimana yang disebutkan di dalam Al-Qur’an:

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS Al-Baqarah 2: 183)

Sebagai bulan yang mulia, bulan yang dipenuhi keberkahan dan kebaikan. Ternyata, di bulan Ramadan tidak hanya ada perintah diwajibkannya puasa bagi umat Islam dan umat terdahulu. Namun, di bulan Ramadan yang mulia ini, banyak peristiwa-peristiwa penting dan besar dalam sejarah panjang Nabi yang terjadi di bulan ini.

baca juga:

Peristiwa Besar Yang Terjadi Di Bulan Ramadan

Di lansir dari laman resmi NU Online, Senin (27/03/23) terdapat tiga peristiwa penting dalam sejarah hidup Nabi yang terjadi di bulan Ramadan. Berikut ini tiga peristiwa penting yang terjadi di bulan Ramadan:

1. Diturunkannya Al-Qur’an Di Bulan Ramadan

Dahulu kala, di semanjung Arab Saudi khususnya dan seluruh alam semesta pada umumnya, kebodohan dan kesesatan merajalela di bumi. Untuk mengeluarkan kehidupan manusia dari kebodohan dan kesesatan menuju masa depan yang terang benderang dan penuh pengetahuan, Allah mengutus Nabi Muhammad untuk melaksanakan tugas tersebut, tepat ketika usianya mencapai 40 tahun. Nabi Muhammad resmi menjadi Nabi ketika turunnya Al-Qur’an pertama kali pada tanggal 17 Ramadan 13 tahun sebelum Hijriah. Menurut Syekh Mahmud Basya, seorang ahli astronomi, pertama kali Nabi menerima wahyu bertepatan pada bulan Februari tahun 610 Masehi.

Ketika menjelang penerimaan wahyu pertama kali, Nabi Muhammad sering melakukan peribadatan atau ritual, yaitu dengan berkhalwat di gua Hira. Peribadatan ini mencontoh ibadah yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim, kakek Nabi Muhammad. Tepat tanggal 17 Ramadan, di tengah khalwat, tiba-tiba Nabi Muhammad didatangi sosok yang belum dia kenal dan sosok itu berkata: “Bergembiralah wahai Muhammad, aku Jibril. Dan engkau adalah utusan Allah untuk umat ini,”. Setelah itu, Jibril menyuruh Nabi membaca, Nabi menjawab tidak bisa. Perintah itu sampai diulang tiga kali oleh Jibril dan jawaban Nabi selalu sama “aku tidak bisa membaca.” Kemudian Jibril membacakan wahyu pertama, Surat al-Alaq ayat 1 sampai 5.

2. Perang Badar

Perang Badar merupakan perang yang berbeda dari perang-perang sebelumnya yang dilakukan Nabi. Perang Badar menjadi awal dari kejayaan Islam.  Allah memuliakan Islam, meninggikan menaranya, dan menghancurkan berhala-berhala dalam perang Badar. Perang Badar terjadi pada tanggal 17 Ramadan Tahun 2 Hijriah atau 13 Maret 624 Masehi. Terdapat 313 pasukan kaum Muslimin melawan 950 pasukan nonmuslim. Dengan perbandingan kekuatan yang cukup signifikan ini, pasukan Muslim mampu memukul mundur tentara non muslim dan meraih kemenangan. Pada perang tersebut terdapat 14 tentara Muslim yang syahid dan sebanyak 140 pasukan non muslim yang terbunuh dan tertawan, salah satunya Abu Jahal.

Setelah perang dan memakamkan Muslim dan pasukan kafir yang gugur di medan perang. Nabi Muhammad kembali ke Madinah yang disambut oleh para pemuda dengan lantunan senandung nan indah:

“Telah datang sang purnama kepada kami, dari bukit Tsaniyyah al-Wada’. Wajib bagi kita bersyukur, selagi orang berdoa senantiasa memanjatkan do’a. Duhai Rasul kami, engkau datang dengan membawa ketaatan”.

3. Penaklukan Kota Makkah

Perang yang dilakukan Rasulullah dan para sahabatnya ini dikenal sebagai perang Fathu Makkah. Perang ini disulut oleh orang Quraisy yang mengingkari dan merusak salah satu perjanjian dalam perjanjian Hudaibiyyah. Banyak orang-orang yang berdamai dengan Rasulullah diperangi oleh Quraisy dengan bersekongkol bersama kabila lainnya. Pada perang yang terjadi tanggal 20 Ramadan tahun 8 Hijriah, Nabi mengutur Khalid bin Walid sebagai panglima perang dengan membawa 10.000 pasukan Muslim. Selain itu, Nabi juga memerintahkan untuk tidak memulai pertempuran sebelum diserang terlebih dahulu. pada perang tersebut, Nabi dan para pasukan Muslim sedang berpuasa dan berbuka ditengah jalan karena mengalami keberatan (masyaqqah).

Dan akhirnya pertempuran tersebut pecah antara pasukan Muslim dengan Quraisy, yang dimenangkan oleh pasukan Muslim. Setelah pertempuran tersebut, Nabi memerintahkan untuk menghancurkan berhala berjumlah 360 yang berada di sekitar Ka’bah. Kemudian, kaum Muslim mengumandangkan takbir dan Rasulullah salat di Maqam Ibrahim serta meminum air Zam-zam.

Pada pertempuran tersebut, kaum Quraisy yang telah kalah dan sudah tidak berdaya menunggu keputusan Nabi mengenai nasib mereka. Karena belas kasihnya Nabi yang begitu besar dan tulus, akhirnya Nabi membebaskan mereka, orang-orang yang memperlakukan Nabi begitu buruk. Padahal, bisa saja Nabi Muhammad membunuh mereka, tetapi hal tersebut tidak dilakukannya.

Itulah tiga peristiwa besar yang terjadi di bulan Ramadan. Di bulan yang mulia dan penuh berkah, Allah memberikan banyak kebaikan di dalamnya, di antaranya adalah ketiga peristiwa yang disebutkan di atas. []