
AKURAT.CO Pasukan Ukraina pada Selasa (23/5) telah menarik diri dari kota Svitlodarsk yang diperebutkan, yang terletak di Donetsk. Ini terjadi usai pasukan Rusia menggempur lebih dari tiga lusin lokasi di daerah Donbas di Ukraina timur, yang menjadi fokus khusus Moskow selama beberapa minggu terakhir.
Perkembangan itu ikut dikonfirmasi oleh Pavlo Kyrylenko, kepala administrasi militer regional Donetsk. Ia mengatakan bahwa Svitlodarsk, yang telah dikepung di tiga sisi, kini telah berhasil dikuasai pasukan Kremlin.
"Sekitar 10 ribu warga sipil tetap berada di Svitlodarsk yang diduduki. Tidak lebih dari 30 persen populasi yang meninggalkan kota. Hari ini, 24 Mei, tentara Rusia memasuki Svitlodarsk di wilayah Donetsk. Bendera Rusia telah dikibarkan di sana," kata Kyrylenko.
baca juga:
Kyrylenko kemudian mengungkap bahwa pasukan Ukraina tidak sepenuhnya mundur tetapi 'berusaha untuk berkelompok kembali'. Dia menambahkan bahwa kota Lyman, yang berada lebih jauh ke utara di wilayah Donetsk, juga memiliki situasi yang sangat sulit'.
"Ini adalah keputusan yang tepat dan logis dalam situasi ini untuk menyelamatkan nyawa (militer) dan berkumpul kembali.
"Sekarang situasi masih berada di bawah penembakan konstan. Musuh sudah lama memasuki wilayah komunitas Lyman. Tujuan utama mereka adalah merebut pusat komunitas Lyman," lanjut Kyrylenko, seperti dikutip dari UPI.
Pejabat Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia telah menembaki hampir 40 kota di wilayah Donetsk dan Luhansk, dan mengatakan serangan itu adalah bagian dari salah satu serangan terbesar di tanah Eropa sejak Perang Dunia II.
Di kedua wilayah itu, beberapa warga sipil meregang nyawa dan infrastruktur sipil hancur lebur. Padahal diketahui, daerah itu merupakan rumah bagi komunitas besar separatis pro-Rusia.
"Para penjajah menembaki 38 kota di oblast Donetsk dan Luhansk, menghancurkan dan merusak 62 objek sipil, termasuk 53 rumah, perusahaan pertanian, taman kanak-kanak, cabang bank, apotek, dan gedung administrasi kepolisian nasional," kata Satuan Tugas Pasukan Gabungan Ukraina kata, menurut CNBC.
200 Mayat Membusuk di Mariupol
Pada saat yang bersamaan, ratusan mayat menjadi korban perang di kota Mariupol yang jadi incaran Rusia. Pihak berwenang Ukraina mengatakan laporan itu pada Selasa, merinci sekitar 200 jenazah tergeletak di bawah puing-puing sebuah gedung apartemen di kota tersebut.
Seorang penasihat di kantor walikota Mariupol telah memberikan gambaran menggenaskan dari mayat-mayat tersebut, yang dikatakan sudah dalam kondisi membusuk. Diyakini bahwa ratusan mayat itu telah ditinggalkan begitu saja oleh kementerian situasi darurat Rusia.
"Mayat-mayat itu ditemukan ketika para kru membongkar sebuah gedung apartemen yang hancur di kota itu," ungkap penasihat itu dalam sebuah posting Telegram sembari menyertakan gambar-gambar grafis.
Gambar mayat yang ditemukan di Mariupol juga telah beredar di media sosial. Di Twitter, sejumlah akun memperlihatkan gambar yang menunjukkan mayat bergelimpangan di bawah sebuah gedung besar dan sederet kantong jenazah dijejerkan.
In Mariupol, 200 dead bodies with a high degree of decomposition were found in the basement on Peace Avenue during the removal of apartment building debris, says Adviser to Mariupol Mayor Petro Andriushchenko 1/2 pic.twitter.com/VUNiRl2gpt
— Hromadske Int. (@Hromadske) May 24, 2022
About 200 bodies were found during the analysis of rubble in the basement of one of the high-rise buildings in #Mariupol.In addition, a morgue was formed near the Metro - dead bodies lie on the street. #ukrajina #StopRussia #RussianWarCrimes #SaveAzov #rat pic.twitter.com/YzbNg6g3Ab
— Biljana Smokovska (@Naslovi19) May 24, 2022
Around 200 dead bodies found in Mariupol whilst clearing rubble from a high rise building #Mariupol #Ukrainewar #Russia - https://t.co/5bdIgRvhan pic.twitter.com/LdhQdaFdOO
— LondonLovesBusiness (@LondonLovesBiz) May 24, 2022
Pasukan Rusia menyerang Mariupol selama berminggu-minggu sebelum menyatakan kemenangan dan pasukan Ukraina bersembunyi di sebuah pabrik baja di kota itu, bersama dengan beberapa warga sipil, sebelum menyerah pekan lalu.
Ratusan warga sipil dilaporkan telah dievakuasi dari kota itu.
Namun penemuan serupa telah dilaporkan di tempat lain di Ukraina sejak pertempuran dimulai pada 24 Februari. Pada bulan April, di Bucha, di pinggiran Kyiv, puluhan warga sipil juga ditemukan tewas di jalan-jalan, dengan beberapa berada dalam kondisi diikat. []