
AKURAT.CO Anggota Komisi IX DPR RI Dewi Asmara menilai penggunaan tenaga kerja yang mengalami peningkatan dari kuartal II-2020 itu mencapai kenaikan dari minus 5,69 menjadi minus 2,18 cukup positif.
Namun, politikus Partai Golkar itu mempertanyakan peningkatan penggunaan tenaga kerja itu terdapat dalam bidang sektor formal atau sektor informal.
"Tapi ini justru yang menggelitik, keinginan tahuan kami itu adalah itu bidang mana yang memberikan pengembangan penggunaan tenaga kerja itu," kata Dewi dalam Rapat Kerja bersama Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/8/2021).
baca juga:
"Karena kalau sektor formal apakah itu ada investasi baru atau sebaliknya mungkin saja karena pekerja di kota menganggur mereka kembali lagi ke desa, dan di desa mungkin jadi petani atau mereka bisa menjadi UMKM ya," sambungnya.
Menurut Dewi, program UMKM ini sangat memberikan perhatian dan juga berpotensi untuk ditingkatkan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan demikian, Dewi berharap Kemnaker dapat lebih mempercepat langkah penyerapan tenaga kerja dan berkoordinaai dengan Kementerian Koperasi dan UKM.
"Kami berharap ini saling komplementer satu dengan yang lain. Karena ini tentu siapa tahu akan lebih menambah percepatan daripada kenaikan itu. Ditambah lagi dengan adanya subsidi bantuan dari pemerintah," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengklaim indikator jumlah pengangguran bukan angkatan kerja, sementara tidak bekerja, bekerja dengan pengurangan jam kerja mengalami penurunan pada Agustus 2020. Kemudian membaik kondisinya pada Februari 2021.
"Kondisi tenaga kerja yang terdampak Covid-19 saya kira dari tabel ini semakin membaik. Bisa kita lihat yang terdampak cukup signifikan pengurangannya dari 29 juta menjadi 19 juta," kata Ida dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/8/2021).
Selain itu dia menyebut, dengan penggunaan tenaga kerja yang mengalami peningkatan dari kuartal II-2020 itu mencapai -16,407 persen. Kemudian, lanjut Ida, kuartal II-2020 Kemnaker bisa menekan hinga -2,18 persen.
"Saya kira ini sekali lagi capian yang bukan kerja tim, tapi memng kerja dari semua stakeholder bangsa ini. Termasuk sekali lagi karena dukungan yang cukup baik parlemen (DPR RI) kita," ujarnya. []