
AKURAT.CO Melalui akun Twitter resminya, Jack Dorsey menyatakan mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO Twitter. Kabar pengunduran diri ini diumumkannya pada hari Senin (29/11) waktu AS. Sebagai gantinya, ia telah menunjuk CTO Twitter, Parag Agrawal sebagai CEO Twitter.
Pengunduran diri Jack telah dikabarkan kepada seluruh staf eksekutif Twitter. Setelahnya ia juga mengunggah potret tangkapan layar dari email tersebut.
Dalam surel tersebut, Jack menyatakan bahwa saat ini menjadi waktu paling tepat untuk dirinya keluar dari Twitter. Ia menyatakan bahwa perusahaan tidak harus dipimpin oleh para pendirinya. Namun hingga kini, ia telah berusaha untuk memastikan Twitter dapat dipimpin dan diarahkan oleh para pendirinya. Selain itu, Jack juga menyebutkan tiga alasan utama mengapa saat ini menjadi waktu yang tepat untuknya keluar dari Twitter.
baca juga:
Pertama adalah ia telah menemukan sosok CEO yang nantinya akan meneruskan kepemimpinannya di Twitter pada Kepala Teknologi (CTO) Twitter saat ini yaitu Parag Agrawal yang bergabung pada tahun 2011 silam. Kedua adalah adanya Bret Taylor yang nantinya akan berposisi sebagai ketua Dewan. Ketiga adalah ia yakin telah memiliki tim yang solid saat ini.
Itu berarti dia akan memiliki lebih banyak waktu untuk dihabiskan di Square, fintech yang dia dirikan sekaligus ia pimpin. Tak hanya itu, Dorsey juga diperkirakan akan semakin menyelam pada cryptocurrency.
Melansir CNBC International di Jakarta, Selasa (30/11/21) Dorsey adalah penggemar lama bitcoin. Ia yakin cryptocurrency terbesar di dunia itu memiliki fungsi sebagai teknologi yang tidak dikendalikan atau dipengaruhi oleh individu atau entitas tunggal mana pun.
“Jika saya tidak di Square atau Twitter, saya akan mengerjakan bitcoin,” kata Dorsey kepada orang banyak di konferensi Bitcoin 2021.
Square juga telah banyak berfokus pada proyek-proyek crypto tahun ini. Terlebih, Jack Dorsey sekarang bebas dari tanggung jawabnya di Twitter, sehingga banyak yang penasaran crypto apa yang dipilih Square selanjutnya.
Sebagaimana diketahui, Square telah meluncurkan perdagangan bitcoin pada tahun 2018 dengan berkolaborasi pada Cash App, aplikasi jual beli bitcoin. Pada tahun 2019, perusahaan membentuk Square Crypto, tim independen yang didedikasikan untuk bitcoin. Tahun lalu, Square meluncurkan Cryptocurrency Open Patent Alliance (COPA), sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan mengumpulkan paten untuk mendorong inovasi crypto.
Square mengatakan pada bulan Juli bahwa mereka sedang menciptakan bisnis baru yang didedikasikan untuk membangun aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi) untuk bitcoin. Dorsey menggambarkan itu sebagai platform pengembang terbuka dengan satu-satunya tujuan membuat Bitcoin mudah untuk membuat keuangan non-penahanan, tanpa izin, dan jasa terdesentralisasi, melansir warta ekonomi.
Pada bulan Oktober, CEO Square ini mengatakan perusahaan mungkin terjun ke bisnis penambangan bitcoin. Dan awal bulan ini Square merilis kertas putih yang merinci rencana untuk meluncurkan “tbDEX” pertukaran terdesentralisasinya sendiri untuk membeli dan menjual cryptocurrency.
Tak hanya itu, raksasa pembayaran ini juga membangun dompet perangkat kerasnya sendiri untuk membuat penyimpanan bitcoin lebih utama.
Square juga memiliki aset dalam bentuk bitcoin. Mereka memiliki investasi bitcoin senilai US$351,7 juta per 30 September lalu.
"Kami percaya bahwa bitcoin memiliki potensi menjadi mata uang yang lebih umum di masa depan," kata Chief Financial Officer Square Amrita Ahuja dalam keterangan resminya.
"Seiring dengan pertumbuhan adopsi, kami berencana untuk belajar dan berpartisipasi secara disiplin. Sebagai perusahaan yang membangun produk berdasarkan masa depan yang lebih inklusif, investasi ini adalah langkah menuju perjalanan itu," ujarnya lagi.[]