News

PAN Sebut Wacana Koalisi Partai Islam di Pemilu 2019 Justru Menjadi Kontraproduktif

PAN Sebut Wacana Koalisi Partai Islam di Pemilu 2019 Justru Menjadi Kontraproduktif
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan memberikan sambutan saat menerima kunjungan Bakal Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (kedua kiri) dan Bakal Calon Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa (kiri) di Komplek Widya Chandra, Jakarta, Rabu (12/8/2020). Kunjungan Gibran dan Teguh dalam rangka bersilaturahmi dan meminta dukungan kepada PAN atas pencalonan mereka maju dalam Pilwalkot Solo Desember mendatang. (AKURAT.CO/Endra Prakoso)

AKURAT.CO, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas menilai, wacana pembentukan poros Islam dapat menjadi koalisi partai Islam dalam Pemilu 2024 justru akan menjadi kontraproduktif. 

"Dengan upaya kita melakukan rekonsiliasi nasional, memperkuat dan memperkokoh persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa dan negara," kata Zulhas kepada wartawan, Jumat (16/4/2021). 

Dia mengaku bahwa, masih jelas dalam ingatan jika Pilpres 2019 begitu kuat menggunakan sentimen SARA, politik aliran dan politik identitas.

Zulhas merasa luka dan trauma yang ditimbulkan oleh ketegangan dan tarik-menarik di Pilpres 2019 masih terasa. 

"Rakyat masih terbelah, meskipun elite cepat saja bersatu. Buktinya capres dan cawapres yang menjadi lawan dari pasangan pemenang kini sudah bergabung," ucapnya. 

Oleh karena itu, Zulhas meminta supaya wacana koalisi partai Islam 2024 itu dapat dihindari.

Menurutnya, semua pihak harus berjuang untuk kebaikan dan kepentingan semua golongan. 

Seperti saat ini PAN sedang memperjuangkan dan memperkuat politik gagasan. Politik yang mengedepankan konsep dan program. 

"Seharusnya saat ini kita bersama-sama berpikir untuk kesejahteraan rakyat, mewujudkan ide kesetaraan, merumuskan gagasan tentang kedaulatan, dan seterusnya," terangnya. 

"Kita harus sama-sama berpikir bagaimana agar kita memiliki pemerintahan yang bersih, bagaimana memiliki hukum yang adil, bagaimana agar kita memiliki ekonomi yang setara, dan lain-lain," sambungnya. 

Meski demikian, Zulhas menegaskan, gagasan PAN tentang Islam adalah Islam substansial, Islam tengah (wasathiyah), ajaran Islam yang diterjemahkan ke dalam berbagai dimensi kehidupan. Gagasan Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Dalam bahasa Buya Hamka, Islam garam, bukan Islam gincu. 

Demikian pernyataan saya. Semoga kita terus berada dalam persatuan dan kesatuan. Dalam harmoni kebangsaan. Menjadi negara yang baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur," pungkasnya.[]

baca juga: