
AKURAT.CO Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy menegaskan bahwa negaranya akan terus melanjutkan serta memperluas ekspor biji-bijian dibawah pakta perjanjian Pangan yang diinisiasi oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Turki.
"Kami akan terus meningkatkan dan memperluas ekspor biji-bijian kami sebagai salah satu upaya untuk mengurangi beban dari krisis pangan yang melanda hampir diseluruh dunia ini," ucapnya melalui lansiran Anadolu Agency, Kamis (10/11/2022).
Hal ini, tambah Zelenskyy, Ukraina memulai kerja sama ini dapat menjadi dasar untuk menjamin ketahanan pangan di tingkat yang baru, sebab koordinasi global diperlukan untuk menyelamatkan negara-negara terbelakang dari kelaparan.
baca juga:
Seperti yang diketahui, perjanjian pakta perdagangan yang diinisiasi oleh Turki dan PBB ditandatangani pada tanggal 22 Juli lalu untuk membuka kembali ekspor gandum dari tiga pelabuhan Ukraina yaitu Odesa, Chornomorsk dan Yuzhny.
Pusat Koordinasi Gabungan yang terdiri dari pejabat dari tiga negara dan PBB telah didirikan di Istanbul untuk mengawasi ekspor tersebut. Sejak kapal pertama meninggalkan pelabuhan Odesaa Ukraina pada 1 Agustus lalu lebih dari 400 kapal yang membawa 10 juta metrik ton produk pertanian telah berangkat dari pelabuhan Ukraina.
Sebagai informasi, sebelumnya harga gandum mengalami kenaikan sebanyak 5,5 persen pada Senin (31/10/2022) menjadi USD8,75 per gantang. Kenaikan harga ini diikuti oleh jagung yang naik sebanyak 2,2 persen menjadi USD6,96 per gantang dan kedelai naik 1,0 persen menjadi USD14,13 per gantang.
Kenaikan harga ini disebabkan oleh mundurnya Rusia dari perjanjian ekspor Laut Hitam yang sebelumnya di setujui antara kedua negara, yaitu Rusia dan Ukraina dalam hal pemenuhan pasokan gandum dan biji-bijian lain agar meminimalisir terjadinya krisis pangan.
Penarikan Rusia dari perjanjian itu membuat pasar harga dan stok akan biji-bijian global menjadi tidak menentu, yang membuat kenaikan harga yang cukup signifikan. Bahkan pasar juga menjadi kewalahan dibuatnya.
Direktur Strategi Pertanian Commonwealth Bank of Australia, Tobin Gorey mengungkapkan kewalahan ini membuat pasar gandum menambahkan sedikit premi untuk mitigasi risiko akan koridor yang ditutup.