
AKURAT.CO, Onani adalah rangsangan diri pada alat kelamin untuk memunculkan gairah dan kenikmatan seksual, biasanya sampai pada titik orgasme. Kebanyakan pria melakukan onani karena rasanya menyenangkan dan enak. Namun, ada banyak alasan lain untuk melakukan onani, seperti membantu rileks, melepaskan stres, mengindari mimpi basah hingga tidak memiliki pasangan seks, dan masih banyak lagi.
Banyak orang menilai bahwa pria tidak perlu lagi melakukan onani pada saat sudah menikah. Akan tetapi, perlu dipahami bahwa onani adalah bagian dari kehidupan seks. Melansir Psych Central, banyak orang yang sudah menikah terus melakukan masturbasi atau onani, namun tetap menikmati hubungan seks dengan pasangannya. Sama sekali tidak ada alasan untuk merasa bersalah melakukan masturbasi meskipun sudah menikah.
"Masturbasi adalah aktivitas normal bagi setiap individu, terlepas dari jenis kelamin, seksualitas, atau status perkawinan. Tidak apa-apa bagi pria dan wanita yang sudah menikah untuk melakukan masturbasi," kata Dr. Rachna Khanna Singh, psikologi di Rumah Sakit Artemis, Gurgaon, dikutip AKURAT.CO pada Jumat, (5/11/2021).
baca juga:
"Ini sebenarnya cukup normal. Pria secara fisiologis membutuhkan pelepasan fisik dan mereka merasakan tekanan aktual untuk berejakulasi," kata Rachel Wright, terapis hubungan yang berbasis di New York City.
Lebih lanjut, Lexx Brown-James, Ph.D., LMFT, seorang terapis dan pendidik seks bersertifikat, menyatakan bahwa masturbasi/onani dan seks umumnya memiliki tujuan yang berbeda. Kebanyakan masturbasi lebih tentang kesenangan yang mudah dicapai atau cara gampang untuk menghilangkan stres, sedangkan seks (terutama dengan pasangan cintai) biasanya lebih tentang kegembiraan, koneksi, gairah, dan cinta.
Melakukan onani bukan berarti bahwa hubungan seks dengan pasangan tidak memuaskan, atau kehidupan seksual tidak bahagia. Terkadang, masturbasi hanyalah sesuatu yang disukai bahkan ketika kehidupan seks menyenangkan.
Akan tetapi, onani yang berlebihan juga memiliki dampak buruk. Bukan hanya untuk hubungan tapi juga kesehatan fisik. Jadi, onani atau masturbasi itu sehat selama perilaku tersebut tidak berlebihan dan mengganggu keintiman seksual dengan pasangan.
Apabila dilakukan sewajarnya, masturbasi adalah bagian dari repertoar seksual banyak pasangan. Alih-alih berlawanan, onani dan hubungan seks sebenarnya dapat dilakukan bersama-sama. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa masturbasi yang sehat melengkapi kehidupan seks. Itu berarti onani yang normal berpotensi membantu kamu lebih bersemangat untuk berhubungan seks dengan pasangan.
Tentu saja, ada juga pertanyaan tentang bagaimana perasaan pasangan tentang hal itu. Beberapa orang melaporkan bahwa mereka akan terangsang jika mengetahui pasangan sedang masturbasi. Namun, sebagian orang menjadi salah paham dan merasa tersinggung. Mereka menjadi rendah diri karena menganggap dirinya tidak mampu memberikan kepuasan, bahkan merasa tidak menarik. Oleh sebab itu, kamu perlu berdiskusi dengan pasangan terkait onani atau masturbasi. Brown-James juga mengatakan penting untuk menegaskan kembali kepada pasangan bahwa onani tidak menggantikan keintiman.
"Bicarakan tentang manfaat masturbasi, apa manfaatnya bagi kamu, dan bagaimana perasaan sebelum dan sesudah," saran Brown-James.
Jika pasangan memahami alasanmu melakukan masturbasi dan semua hal positifnya untukmu dan hubungan kalian, akan lebih mudah baginya untuk tidak merasa terancam.
Jika ingin memberikan bumbu menarik dalam kehidupan seksual, kamu dan pasangan bisa melakukan masturbasi bersama-sama. Masturbasi secara berdampingan atau saling mengawasi juga bisa menjadi cara yang sangat menyenangkan untuk mendapatkan kesenanga dalam seks. Ini bisa menjadi win-win yang sangat baik untuk kamu dan pasangan.[]