Susy Susanti Sebut Tunggal Putra Berpeluang Rebut Gelar
Indonesia Terbuka 2019

Dua tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie (kiri) dan Anthony Sinisuka Ginting, saat meraih hasil maksimal di Australia Terbuka 2019 pada 9 Juni | PBSI
AKURAT.CO, Selain nomor ganda putra dan ganda campuran yang menjadi andalan di ajang Indonesia Terbuka 2019, ternyata Indonesia juga mempunyai peluang merebut gelar juara pada nomor tunggal putra.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, yang menyebut penampilan Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting terus menanjak ke atas.
"Kalau lihat progres tunggal putra memang bagus, meskipun levelnya masih belum tinggi, tapi paling tidak ada peningkatan dari kepercayaan diri mereka. Saya rasa tunggal putra punya peluang, jadi ajang pembuktian bagi mereka," kata Susy dalam rilis yang diterima Akurat.co.
baca juga:
Indonesia sendiri akan menurunkan tiga wakil di nomor tersebut. Berdasarkan hasil undian yang dirilis Badminton World Federation (BWF), Jonatan dan Anthony akan berada di pool atas. Sedangkan Tommy Sugiarto akan menempati pool bawah.
Khususnya Anthony, jika berhasil lolos hingga perempat final, kemungkinan besar ia akan menghadapi unggulan pertama asal Jepang, Kento Momota, jika tunggal putra terbaik Jepang tersebut juga sama-sama melangkah ke perempat final.
Sedangkan Jonatan di babak pertama akan bertemu pemain asal Denmark, Rasmus Gemke. Jika perjalanannya mulus, di babak perempat final ia akan kembali bertemu dengan Chou Tien Chen, pemain andalan Taiwan.
Sementara Tommy sudah harus berhadapan dengan pemain unggulan asal China, Chen Long, di laga pembuka. Jika berhasil membuat kejutan dan lolos ke perempat final, besar kemungkinan Tommy akan berjumpa dengan Shi Yuqi, unggulan kedua dari China.
"Ditargetkan juara boleh saja, kita boleh prediksi tapi tetap tidak bisa pastikan siapa yang juara. Harapannya memang besar, bisa ke final dan juara," ucap Kepala Pelatih Tunggal Putra PBSI, Hendry Saputra.
"Dari mana dasarnya? Lihat head to head dan bandingkan, kalau ketemu pemain-pemain top, misalnya Momota, Chou Tien, (Viktor) Axelsen, pernah menang kalah. Ketemu Shi Yuqi, (Kidambi) Srikanth, sudah bisa menang. Kalau melihat dari hasil sebelumnya, tentu bisa dibilang kans Jonatan dan Anthony itu ada."
Hendry juga menuturkan, bahwa banyak yang tidak memprediksi Anthony bisa meraih gelar di China Terbuka 2018 yang juga turnamen Super 1000, selevel dengan Indonesia Terbuka 2019. Hendry meyakini jika para pemain dapat menaklukkan panggung bulutangkis elit, jika mereka bisa menerapkan strategi yang telah direncanakan.
"Waktu Anthony menang itu kan buah dari latihan dia. Tapi konsistensinya yang masih belum dapat. Kalau sudah konsisten, mestinya dia bisa dapat gelar lebih banyak, karena dari fisik, teknik dan cara mainnya, mental juang sudah bagus, tinggal konsistennya itu," pungkas Hendry.[]