Rionny: Tidak Mudah Menjadi Pelatih Tunggal Putri
PBSI

Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky | BADMINTONINDONESIA.ORG
AKURAT.CO, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky, hingga saat ini belum menemukan sosok yang menggantikannya sebagai pelatih tunggal putri di Pelatnas Cipayung. Rionny mengatakan tidak mudah untuk menemukan pelatih yang tepat untuk sektor yang boleh dibilang paling lemah di Pelatnas PBSI itu.
Hal ini disampaikan Rionny setelah ia kini menjabat sebagai Kabid Binpres yang pekerjaannya lebih menyeluruh di Pelatnas. Mantan Pelatih Tim Nasional Jepang tersebut tidak ingin pelatih baru mengubah begitu saja ritme yang sudah dia bangun selama ia melatih sektor tunggal putri sejak Maret 2019.
“Saya khawatir nanti kebiasaan dan apa yang sudah saya benahi terputus. Nah, itu saya tidak mau. Kalau asisten saya sudah mampu ya kenapa tidak?” kata Rionny di Jakarta, Jumat (26/2), sebagaimana dipetik dari Antara. “Mungkin kalau asisten saya sudah siap jadi pelatih baru, saya mau. Karena ini susah sekali menjadi pelatih tunggal putri ini.”
baca juga:
Sejak kembali dari Jepang, Rionny ditugaskan untuk mengangkat kembali prestasi tunggal putri yang lebih dari 20 tahun tak juga bangkit ke permukaan. Sejalan dengan terpilihnya Agung Firman Sampurna sebagai Ketua PBSI periode 2021-2025, Rionny ditunjuk sebagai Kabid Binpres menggantikan Susy Susanti.
Pun demikian, kakak legenda ganda putra Indonesia, Rexy Mainaky, tersebut tetap memberikan perhatian lebih kepada tunggal putri meski kini ia mengemban tugas yang lebih luas. Rionny mengatakan ia mesti berhati-hati melepas pemain yang sudah dibinanya sejak 2019 kepada pelatih baru kelak.
“Sebisa mungkin walau saya sudah menjadi Kabid Binpres, saya akan tetap kontrol karena pemain yang sudah saya benahi tidak bisa saya lepas sembarangan,” kata Rionny.
Pekerjaan lain yang harus diselesaikan Rionny dalam waktu dekat adalah menetapkan atlet yang promosi dan degradasi di Pelatnas PBSI. Di nomor tunggal putri, saat ini PBSI punya beberapa atlet seperti Gregoria Mariska Tunjung, Ruselli Hartawan, dan Putri Kusuma Wardhani.
Turnamen terdekat yang mesti diikuti oleh atlet tunggal putri Indonesia adalah Swiss Terbuka yang bakal digelar pada 2-7 Maret 2021. Gregoria akan memulai turnamen menghadapi lawan asal Denmark, Line Hojmark Kjaersfeldt, sementara Ruselli bersiap untuk pebulutangkis asal Amerika Serikat, Iris Wang.[]