Greysia "Turun Gengsi" ke Servis Forehand?
Greysia Polii

Pasangan asal Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, saat merayakan keberhasilan mereka melaju ke final Thailand Terbuka 2021 di Bangkok, Sabtu (16/1). | BADMINTON PHOTO/Erika Sawauchi
AKURAT.CO, Pebulutangkis terbaik ganda putri Indonesia, Greysia Polii, ternyata punya masalah untuk urusan servis backhand yang kerap digunakan di spesialisasinya. Selepas cedera bahu pada 2011, pemain ranking enam dunia tersebut mengaku harus berjuang untuk bisa kembali melakukan servis backhand.
Awalnya, Greysia menolak untuk melakukan servis dengan cara lain yang sudah jarang digunakan pemain ganda, servis forehand. Ia mengaku bahwa kemampuan servis dengan backhand merupakan gengsi sehingga ia memaksakan diri untuk tetap melakukannya.
“Bahu saya cedera pada 2011 dan setelah itu saya tidak bisa melakukan servis backhand. Saya selalu merasa frustrasi dengan kelemahan saya di servis. Jadi saya terus mencoba, tetapi saya tetap gugup. Saya tidak tahu kenapa,” ucap Greysia sebagaimana dipetik dari laman BWF.
baca juga:
Namun begitu, seiring berjalannya waktu sambil mendengarkan nasehat pelatihnya, pebulutangkis kelahiran Jakarta, 11 Agustus 1987, itu mengakui kelemahannya. Setelah itu, Greysia bersedia melakukan perubahan dengan menggunakan servis forehand yang sudah hampir “punah”.
“Setelah beberapa kali merenung, saya harus menerima bahwa itu (menolak berubah servis) adalah karena gengsi saya. Saya bilang pada diri saya, ‘hei Greys, kamu seorang pemain bulutangkis profesional, bagaimana bisa kamu tidak bisa servis?’ Saya selalu merasa seperti itu dan tidak bisa menjawabnya,” tutur Greysia.
“Setelah merenungkan ini, setelah bertahun-tahun, saya menyadari bahwa saya harus menerima kelemahan ini. Dalam rangka untuk bergamain di level profesional saya harus menerimanya sebagai kelemahan dan mengatur ulang strategi. Pelatih saya bilang, yang penting poin, bukan cara servis. Jadi saya ubag sejak awal tahun lalu, di Malaysia Masters.”
Perubahan yang dilakukan Greysia menampakkan hasil ketika ia tampil di Bangkok, Thailand, pada Januari lalu. Bersama Apriyani Rahayu, servis adalah faktor yang membuatnya menjadi juara di Yonex Thailand Terbuka 2021.
“Anda bisa melakukan variasi seperti servis flick. Melawan para pen-smash keras seperti pemain Korea, kami harus bertahan terhadap pengembalian smash. Ini akan menjadi masalah di ganda putra atau ganda campuran karena mereka bisa melakukan smash dengan lebih keras,” ucap Greysia.[]