Serena Williams Boyong Putrinya ke Karantina Ketat di Australia
Australia Terbuka 2021

Petenis asal Amerika Serikat, Serena Williams, bersama putrinya, Olympia. | TWITTER/Serena Williams
AKURAT.CO, Seperti petenis lainnya, mantan petenis ranking satu dunia asal Amerika Serikat, Serena Williams, mesti menjalani karantina ketat sebelum Australia Terbuka 2021. Williams juga mengambil risiko dengan memboyong putrinya yang berusia tiga tahun. Olympia, bersamanya dalam karantina menjelang grand slam pembuka musim tersebut.
“Benar-benar sulit dengan (anak) berusia tiga tahun di hotel sepanjang hari, tapi ini sepadan karena Anda ingin semua orang aman pada akhirnya,” kata Williams dalam wawancara dalam wawancara di program bincang Stephen Colbert sebagaimana dipetik dari The Guardian.
Williams, 39 tahun, berada di Australia untuk memburu gelar grand slam ke-24 yang membuatnya mensejajarkan diri dengan rekor legenda tenis negara tersebut, Margaret Court. Namun demikian, petualangan tahun ini jelas lebih sulit karena Australia menerapkan karantina ketat untuk para petenis.
baca juga:
Williams saat ini tinggal di hotel karantina yang berada di Adelaide bersama sejumlah petenis elite lainnya. Penyelenggara turnamen membagi karantina di dua kota, yakni di Melbourne dan Adelaide.
Tentang protokol kesehatan yang diterapkan Australia, Williams mengaku takjub. Menurutnya, negara tersebut memberlakukan kebijakan lockdown yang “gila” namun kini Australia mengalami nol kasus virus corona (COVID-19).
“Ya, super, super ketat tetapi sangat baik. Jadi Australia saat ini mengalami, yang saya dengar terakhir, mereka mengalami nol kasus COVID. Luar biasa, bukan? Seluruh negeri. Jadi itu benar-benar luar biasa,” kata Williams.
“Jadi, ketika Anda datang ke sini Australia, semua orang harus dikarantina dalam ruangan selama 14 hari dan itu gila dan super intensif tetapi super bagus karena setelah itu Anda bisa mendapatkan normal baru seperti yang kita lakukan tahun lalu di periode ini di Amerika Serikat.”
Australia Terbuka akan digelar di Melbourne pada 8-21 Februari mendatang. Sebanyak 1.200 partisipan saat ini berada dalam gelembung karantina di sejumlah hotel yang sudah disiapkan oleh panitia.
Kebijakan karantina menimbulkan pro-kontra setelah tiga pesawat yang mengangkut partisipan ke Australia diketahui memiliki penumpang yang terpapar COVID-19. Semua penumpang tiga pesawat tersebut, baik yang terpapar juga yang negatif, harus menjalani karantina yang lebih ketat dari yang lainnya karena mereka tak diizinkan berlatih.
Petenis ranking satu dunia, Novak Djokovic, bereaksi dengan mengusulkan penyelenggara untuk melonggarkan aturan karantina dengan mengurangi periode serta memberikan fasilitas berlatih di dalam kamar. Namun, panitia menolak permintaan atlet asal Serbia tersebut.[]