Mo Farah Yakin Olimpiade Tokyo Berlangsung Tahun Ini
Olimpiade Tokyo 2020

Juara olimpiade asal Inggris, Mo Farah, saat beraksi di Maraton London di London, Inggris, Minggu (28/4). | Reuters/Paul Childs
AKURAT.CO, Juara lari 5.000 meter dan 10.000 meter olimpiade asal Inggris, Mo Farah, meyakini bahwa Olimpiade Tokyo 2020 bakal dilangsungkan sesuai jadwal pada 23 Juli–8 Agustus mendatang. Farah menyebut atlet telah diberitahu bahwa mereka akan mendapatkan vaksin virus corona (COVID-19).
“Menurut saya sebagian besar orang dalam karier (olahraga) ingin bertanding ke olimpiade dan menjadi bagian dari olimpiade. Faktor kunci adalah untuk tetap aman dan melihat apa yang bisa dilakukan oleh negara (penyelenggara),” ucap Farah sebagaimana dipetik dari The Guardian.
“Apa yang mereka telah beritahu kepada kami adalah pada dasarnya semua orang (atlet) akan mendapatkan suntikan COVID dan setelah itu risiko penularan penyakit berkurang, dan kemudian dari situ mari kita lihat apa yang terjadi dan lihat hari per hari.”
baca juga:
Polemik penyelenggaraan Olimpiade Tokyo masih bergulir hingga kini mengingat jumlah kasus positif COVID-19 di Jepang. Negara tersebut diperkirakan bakal memperpanjang status darurat karena pandemi COVID-19 di mana salah satu wilayahnya adalah Tokyo.
Pekan lalu, harian terkemuka di Inggris, The Times, menulis laporan berdasarkan pengakuan salah satu sumber di Pemerintah Jepang bahwa negara tersebut telah memutuskan untuk membatalkan Olimpiade Tokyo. Jepang kemudian membantah kabar tersebut dan menyatakan bahwa mereka masih “on the track”.
Mo Farah sendiri bertekad untuk mempertahankan gelarnya di Tokyo tahun ini. Sebelum pesta olahraga terbesar di dunia itu ditunda ke 2021, pelari berdarah Somalia tersebut sempat ingin mencari gelar di lari maraton yang bukan merupakan spesialisasinya.
“Menurut saya (olimpiade) akan berlangsung tetapi pada saat yang sama, saya sudah punya pengalaman ikut di tiga olimpiade dan saya harus melihat kompetisi lainnya dan melihat apa yang terjadi,” kata Farah.
Presiden Komite Olimpiade Internasional, Thomas Bach, menegaskan tidak ada alasan untuk menunda Olimpiade Tokyo. Bach juga menegaskan bahwa IOC dan penyelenggara perhelatan tidak mewajibkan atlet mendapatkan vaksin sebelum masuk ke Jepang namun mendorong negara-negara melakukan hal tersebut.
Kemungkinan lain adalah Olimpiade Tokyo digelar tanpa penonton. Presiden Federasi Atletik Dunia, Sebastian Coe, mengatakan bahwa penyelenggara akan mengambil pilihan tanpa penonton jika hal tersebut menjadi satu-satunya syarat untuk menggelar Olimpiade Tokyo.[]