Karantina Ketat Paksa Australia Gelar Turnamen Pemanasan Putri Tambahan
Australia Terbuka 2021

Suasana di lapangan latihan Australia Terbuka 2021 di Melbourne, Australia, Senin (25/1). | TWITTER/Australia Terbuka
AKURAT.CO, Australia memutuskan menyelenggarakan setidaknya enam turnamen tambahan menjelang Australia Terbuka 2021 untuk memberikan peluang pemanasan bagi atlet yang menjalani karantina 14 hari tanpa kesempatan berlatih.
Sebagaimana dikabarkan The Guardian, kebijakan ini menjadwalkan awal Februari sebagai waktu turnamen tambahan tersebut mengingat Australia Terbuka dihelat mulai 8 Februari.
Setidaknya ada 72 atlet yang mesti menjalani karantina ketat di Melbourne setelah tiga pesawat yang ditumpangi petenis tercatat memiliki kasus positif virus corona (COVID-19). Di antaranya adalah juara Australia Terbuka, Victoria Azarenka dan Angelique Kerber, serta juara Amerika Serikat Terbuka 2019 asal Kanada, Bianca Andreescu.
baca juga:
Atlet yang menjalani karantina ketat ini tidak mendapatkan izin berlatih sebagaimana atlet lain yang juga dikarantina namun tidak termasuk dalam klaster tiga penerbangan yang terpapar COVID-19.
Kebijakan ini mendapat protes keras dari mereka yang dikarantina ketat karena larangan berlatih membuat mereka tak mendapatkan persiapan yang setara dengan yang menjalani karantina reguler.
Penyelenggara Australia Terbuka juga membagi karantina ke dua kota, yakni Melbourne dan Adelaide. Kebijakan ini dilakukan untuk mencegah penumpukan di Melbourne namun penyelenggara menempatkan para petenis papan atas di Adelaide.
Sementara itu, beberapa petenis elite akan tampil di turnamen eksebisi pada Jumat (29/1) ini. Di antaranya adalah Serena Williams, Simona Halep, Naomi Osaka, Rafael Nadal, Novak Djokovic, Dominic Thiem, dan Jannik Sinner.
Australia Terbuka merupakan turnamen grand slam pembuka musim yang dihelat di Melbourne Park di Melbourne, 8-21 Februari 2021. Turnamen tahunan yang bakal mencapai edisi ke-109 itu menyediakan hadiah total sebesar 71,5 juta Dollar Australia.
Tahun ini turnamen diselenggarakan dalam kondisi sulit di mana pandemi COVID-19 menjadi tantangan terbesar. Bukan saja dalam hal protokol kesehatan namun juga kritik yang harus dihadapi Pemerintah Australia sehubungan dengan kebijakan larangan penerbangan dari negeri asing.
Setidaknya lebih dari 30 ribu warga Australia terdampar di luar negara mereka. Mereka memprotes pemerintahnya yang memberika izin masuk kepada petenis yang merupakan warga asing namun tidak untuk mereka yang justru warga negara Australia sendiri.[]