Ganda Putra Nol Gelar, Herry IP Berharap pada Pasangan Muda
Thailand Terbuka 2021

Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, saat memberikan instruksi untuk salah satu pemainnya, Hendra Setiawan, di semifinal Thailand Terbuka 2021 di Bangkok, Thailand, Sabtu (23/1). | BADMINTON PHOTO/Raphael Sachetat
AKURAT.CO, Sektor ganda putra Indonesia memang tak mencapai target pada dua turnamen World Tour Super 1000 di Bangkok, Thailand, dua pekan terakhir. Namun, pelatih ganda putra Pelatnas PBSI, Herry Iman Pierngadi, menganggap anak asuhnya tak sepenuhnya gagal.
Menurut Herry, ganda putra memang gagal mendapatkan gelar, namun penampilan pasangan muda mulai menunjukkan perkembangan positif. Dari pasukan senior, PBSI mengirimkan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Sementara itu, tim junior yang mewakil Indonesia adalah Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
baca juga:
“Mereka pertama kali turun di Super 1000, tapi bisa melawan dan oke mainnya. Jadi di satu sisi, ada harapan dengan tiga pasangan-pasangan muda ini. Mulai kelihatan hasil latihan mereka, bisa bersaing dengan lawan-lawan negara lain juga,” kata Herry sebagaimana dipetik dari rilis resmi PBSI.
“Jadi ada dua sisi. Memang satunya gagal, yang satunya ada harapan lah.”
Capaian terbaik pemain muda tentu saja terbukti pada keberhasilan Leo/Daniel mencapai semifinal Yonex Thailand Terbuka yang digelar sebagai turnamen pertama. Sayangnya, juara dunia junior 2019 itu kandas di semifinal atas runner-up Olimpiade Rio De Janeiro 2016 asal Malaysia, Goh V Shem/Tan Wee Kiong.
Adapun Fikri/Bagas bisa mengalahkan juara All England 2016 asal Rusia, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov, di turnamen kedua, Toyota Thailand Terbuka. Sementara Pramudya/Yeremia mampu lolos ke babak kedua meski di babak kedua mereka kalah atas Hendra/Ahsan.
“Itu hasil selama sepuluh bulan lebih sparing dan latihan bersama pemain top sepuluh yang ada di Indonesia. Seperti Kevin/Marcus, Ahsan/Hendra, dan Fajar/Rian,” kata Herry.
Sepuluh bulan yang dimaksud Herry adalah latihan tanpa turnamen selama jeda pandemi virus corona (COVID-19) sejak Maret 2020. Herry menyebut para pemain muda mulai menunjukkan pola permainan yang diharapkan.
“Garis besarnya sih pola main mereka bisa jalan. Banyak main pola no lob itu sudah jalan. Mereka bisa menerapkan di lapangan saat pertandingan. Walaupun masih turun-naik begitu. Kalah jam terbang lah,” kata Herry.[]